SuaraMalang.id - Anggota DPRD Jember, Imron Baihaqi terbukti bersalah atas kasus penganiayaan. Legislator dari Fraksi PPP itu divonis 25 hari penjara.
Vonis itu dibacakan langsung Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jember yang diketuai Totok Yanuarto, Senin (16/8/2021).
“Saudara Imron Baihaqi terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan,” kata Totok mengutip dari beritajatim.com.
Vonis ini terbilang ringan dari tuntutan awal JPU (jaksa penuntut umum), yakni satu bulan penjara. Meski demikian, baik terdakwa dan JPU telah menerima putusan tersebut.
Penasihat hukum terdakwa, Nur Wakib mengatakan, masa hukuman yang diterima kliennya telah dipotong masa tahanan rumah tahanan (rutan) dan masa tahanan kota.
“Kami selaku penasihat hukum sudah berupaya semaksimal mungkin mendampingi proses hukumnya, mulai dari penangguhan dan atau pengalihan tahanan sampai proses penyampaian pembelaan,” katanya.
Pihaknya menerima putusan majelis hakim tersebut dan berharap Imron mengambil hikmah atas kasusnya.
“Semoga ke depan Mas Imron menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Alasan putusan majelis hakim menurut kami sudah berdasar hukum dan sangat berkemanusiaan serta berkeadilan,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, antara korban dan terdakwa juga telah menjalin hubungan baik.
Baca Juga: Terjerat Kasus Penganiayaan, Anggota DPRD Jember Ditahan di Lapas
“Sudah ada perdamaian maksimal dengan korban, yakni perdamaian lahir dan batin, yang terungkap juga dalam fakta persidangan bahwa korban secara langsung menyampaikan kepada majelis hakim agar penangguhan (penahanan) terdakwa dikabulkan waktu itu dan bersedia menjadi penjamin waktu pembuktian,” katanya, menyebut dalam kasus itu sudah terjadi ‘restorative justice’.
Alasan lain majelis hakim memvonis ringan, menurut Nur Wakib, sebab Imron sebagai kepala keluarga, bersikap sopan di persidangan, dan pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Kalisat yang mengayomi beberapa anak yatim.
“Jadi keberadaannya betul-betul dibutuhkan,” katanya.
Mewakili kliennya, Nur Wakib minta maaf kepada masyarakat Jember, pimpinan dan anggota DPRD Jember, dan PPP.
“Pada hakikatnya, manusia tidak lepas dari salah dan khilaf,” katanya.
Seperti diketahui, Imron dilaporkan memukul Ketua RT 04 RW 13 Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang, Dodik Wahyu Rianto, Minggu (31/1/2021). Dia tidak terima ditegur Dodik, karena mengendarai mobil dengan kecepatan yang membahayakan keselamatan saat memasuki Perumahan Bernandy Land Cluster Gardenia. Kasus pemukulan tersebut berlanjut ke polisi dan Imron dijerat dengan KUHP Pasal 351 ayat 1.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota
-
Bea Cukai Malang Musnahkan 3,2 Juta Rokok Ilegal, Kerugian Capai Rp 2,39 Miliar
-
Operasi Zebra Semeru 2025 di Malang Catat 103 Ribu Pelanggaran, ETLE Makin Diperketat!
-
Lonjakan Kasus HIV di Kota Malang, Ini Cara Dinkes Percepat Penanganan!