Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 30 Juli 2021 | 15:46 WIB
Cuitan akun Twitter dokter di Malang Jawa Timur yang mengkritik aksi bagi obat herbal oleh Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko. [Tangkapan layar twitter]

SuaraMalang.id - Seorang dokter di Malang, Jawa Timur mengkritisi kegiatan Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko yang sedang membagikan obat herbal yang disebut-sebut sebagai penangkal Covid-19.

Kritik itu datang dari drg. Dani Sugeng melalui akun Twitter @cak_sugenk.

Wakil Walikota Malang bagi2 obat herbal (((PENANGKAL))) covid. Foto2 pembagian bisa dilihat.. banyak yang gak pake masker. Inilah gambaran masyarakat Indonesia, melakukan segala hal untuk mencegah infeksi covid KECUALI tertib memakai masker,” cuitnya dalam akun tersebut dikutip SuaraMalang.id, Jumat (30/7/2021).

Cuitan akun Twitter dokter di Malang Jawa Timur yang mengkritik aksi bagi obat herbal oleh Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko. [Tangkapan layar twitter]

Dirinya juga menyertakan tautan media yang memberitakan kegiatan tersebut. Bahkan, Sugeng juga melampirkan tangkapan layar dari berita tersebut.

Baca Juga: Pemkab Malang Sediakan Ramuan Jamu Tradisional Gratis Bagi Pasien Isoter Covid-19

Salah satu hal  yang menjadi perhatiannya yakni banyak masyarakat yang tidak memakai masker pada saat kegiatan tersebut. Padahal, kegiatan itu dimaksudkan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya virus Covid-19.

Dalam berita tersebut dijelaskan jika Sofyan Edy tengah membagikan obat herbal yang diberi nama Axxatha. Obat ini pun diklaim memiliki khasiat lain selain menambah imun. Antara lain Stearmide sebagai anti kanker, Urocaniac Acid sebagai anti alergi, Quercitin dan Reynoutrin yang dipercaya sebagai penangkal Covid-19 dan anti hepatitis.

Diketahui, ramuan ini dibuat atas kerjasama Sofyan Edi dengan rekannya sejak pertengahan 2020 lalu.

Cuitan Sugeng pun menuai beragam komentar dari warganet.

Apa itu sains? Apa itu peer-review? Berbicara sesuai kaidah keilmua? Opoo iku gak atek wes. Klaim, klaim, klaim, cuan. Bakul jamu ae prasaan ga separah iki, Dok,” ujar pengguna Twitter.

Baca Juga: Keterbatasan Fisik Tak Halangi Pasutri di Malang Ini Berjuang Mendapat Vaksin COVID-19

Sekarang ilmu nya goib semua om,” sahut akun lainnya.

Mbok ya ngusahakan oxygen concentrator,” timpal akun Twitter lain.

Perihal ”penangkal kopit”, kalau walikota mengendorse brand A, nan wakil walikota mengendorse brand B. Dari sini sudah Nampak bagaimana kondisi keterkendalian pandemic di Kota Malang,” kata warga Twitter.

Kontributor : Fisca Tanjung

Load More