SuaraMalang.id - RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo dituduh mengcovidkan seorang pasien korban kecelakaan tunggal oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) setempat. Tudingan itu dibantah pihak rumah sakit.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo dr. Roekmy mengatakan, pihaknya telah dipanggil Bupati Situbondo dan telah menjelaskan duduk perkaranya.
"Hari ini saya dipanggil Pak Bupati terkait hal tersebut. Tidak benar kalau rumah sakit mengcovidkan seseorang, karena semua yang kami lakukan berdasarkan indikasi dan tujuannya untuk keselamatan masyarakat di masa pandemi ini," katanya dikutip dari Antara, Selasa (13/7/2021).
Dijelaskannya, rumah sakit menyatakan seseorang terpapar COVID-19 atau tidak berdasarkan hasil rontgen dada atau thorax yang bersangkutan.
Baca Juga: Pengasuh Pesantren di Situbondo Dituding Rajanya Kiai Sesat, Akun Facebook Ini Dipolisikan
Termasuk kepada pasien kecelakan, lanjut dia, telah dilakukan pemeriksaan rontgen, mulai kepala atau dada. Kemudian juga dilakukan tes swab atau tes usap.
"Dari hasil rontgen ternyata pasien ini ada indikasi COVID-19 dan tes usap antigen juga positif. Selanjutnya, tes usap berbasis PCR hasilnya keluar hari ini dan ternyata positif COVID-19," imbuh Roekmy.
Ia menambahkan rumah sakit tidak mungkin mengcovidkan pasien kecelakaan atau pasien penyakit lainnya, sebab semua dilakukan sesuai dengan tujuan menjaga keselamatan masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
"Kalau positif COVID-19 kemudian dianggap negatif, tentu akan menulari lainnya," tuturnya.
Sebelumnya, beredar rekaman video di media sosial berisi pengurus salah satu LSM mendatangi RSUD dr. Abdoer Rahem. Pengurus LSM itu menuding pihak rumah sakit telah mengcovidkan pasien kecelakaan tunggal yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis selama tiga hari.
Baca Juga: Geger! Umat Islam Situbondo Ajak Perang karena Masjid Ditutup Selama PPKM Darurat
(Antara)
Berita Terkait
-
KPK Akui Belum Periksa Bupati Situbondo yang Jadi Tersangka
-
Klaim Siap Tahan Bupati Situbondo, KPK: Semua Tersangka Pasti Ditahan pada Waktunya, Cuma...
-
Kasus Dana PEN, KPK Panggil Bupati dan Kadis PUPR Situbondo
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
BRI Bersama Kodim Situbondo Bangun Sumur Bor untuk Penuhi Kebutuhan Warga
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Perbandingan Giovanni Van Bronckhorst vs Shin Tae-yong, Adu Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
Terkini
-
Trauma PSS Sleman, Arema FC Pantang Remehkan Madura United
-
Polisi Buru Pencuri Ban Serep di Klojen, Imbau Warga Pasang Pengaman Tambahan
-
Joel Cornelli Ramu Strategi Khusus, Arema FC Matangkan Persiapan di Kaki Gunung Semeru
-
Miris! Jembatan Pasar Gadang Jadi Lautan Sampah, DLH Malang Kewalahan?
-
Angin Kencang Terjang Malang, 7 Rumah Rusak, Warga Mengungsi