Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 13 Juli 2021 | 17:15 WIB
Ilustrasi uang pelicin seleksi perangkat desa di Kabupaten Lumajang. (depositphotos)

SuaraMalang.id - Beredar kabar dugaan peserta seleksi perangkat desa di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diminta uang pelicin supaya lolos penjaringan. Praktik itu diduga terjadi di Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono.

Sejumlah peserta seleksi perangkat desa diduga jadi sasaran praktik kotor. Mereka dimintai uang mahar supaya lolos seleksi perangkat desa setempat.

Melansir suarajatimpost.com -- jejaring media suara.com, para peserta seleksi perangkat desa yang memberikan mahar kecil bakal dipanggil ke kantor kecamatan setempat.

"Katanya besok yang merasa bayar mahar sedikit terus tidak lolos itu dipanggil ke kantor kecamatan," kata sumber yang enggan ditulis namanya.

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Jember Tambah Jumlah Tenaga Kesehatan Hadapi Covid-19

Tudingan uang mahar atau pelicin bagi peserta seleksi perangkat itu ditepis Kepala Desa Sugiyantoro. Menurutnya, isu tersebut sengaja dihembuskan oleh oknum tak bertanggungjawab.

"Bayangkan, dari 36 orang, yang dibutuhkan hanya tiga orang, berarti 33 orang gagal dan bisa saja menghembuskan isu tak sedap seperti ini," katanya, Selasa (13/7/2021). 

Sugiyantoro juga mendengar adanya permintaan beberapa peserta seleksi perangkat desa yang gugur untuk tes ulang. 

Kabar miring semacam itu wajar terjadi di setiap momen penjaringan.

"Kami mulai pendaftaran hingga penjaringan lolos tidaknya sudah dilakukan sesuai dengan SOP. Panitia sudah bekerja sesuai dengan tupoksinya, tidak ada halangan. Jika ada ketidakpuasan dari mereka. biasa lah itu," tambahnya.

Baca Juga: Jengkel Pada PPKM Darurat, Warga Jember Sebar Video Hoaks Kerusuhan Pasar

Ia menambahkan, ketiga peserta yang lolos tersebut akan menduduki jabatan sebagai Kasi Pelayanan, Kasun Sidosari dan Kasi Pemerintahan.

"Ketiga orang yang terpilih adalah orang-orang terbaik, dan sudah sesuai dengan hasil tes," terangnya.

Tujuan dari proses ini, masih kata dia, mencari orang-orang terbaik agar bisa melayani masyarakat.

"Sebenarnya, penjaringan perangkat ini lebih enak melalui proses pilihan langsung, dipastikan tidak akan ada gejolak," tegas purnawirawan TNI ini. 

Load More