SuaraMalang.id - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur berharap penyintas COVID-19 donor plasma konvalesen, lantaran stok mulai menipis. Hal itu imbas lonjakan kasus penularan Virus Corona yang cukup signifikan, beberapa hari terakhir.
Manajer Kualitas Unit Transfusi Darah, PMI Kabupaten Lumajang Anis Mufaridah mengatakan, ketersediaan plasma konvalesen hampir habis, imbas terus bertambahnya pasien COVID-19.
"Ketersediaan stok plasma konvalesen yang ada tidak sebanding dengan banyaknya kebutuhan pasien COVID-19," katanya dikutip dari Antara, Kamis (8/7/2021).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang, tercatat penambahan kasus COVID-19 sebanyak 154 kasus baru, pada Rabu (7/7/2021). Kemudian, sejumlah 17 pasien dinyatakan sembuh, dan sembilan pasien meninggal dunia.
Baca Juga: 2 Warkop Jember Disegel Sebab Langgar PPKM Darurat, Pemiliknya Didenda Rp 50 Juta
Catatan kasus tersebut diklaim paling tinggi sepanjang pandemi COVID-19 di Kabupaten Lumajang. Alhasil, kini wilayahnya masuk zona merah atau risiko tinggi penyebaran virus Corona.
"Jumlah plasma konvalesen kurang dan tidak seimbang dengan jumlah permintaan yang cukup banyak," tuturnya.
Minimnya stok plasma konvalesen, lanjut dia, juga disebabkan kurangnya para penyintas COVID-19 untuk donor. Sehingga PMI Lumajang mengimbau para penyitas untuk bisa mendonorkan plasma darahnya.
"Minimnya penyintas COVID-19 melakukan donor plasma konvalesen karena kemungkinan mereka kurang paham pentingnya plasma konvalesen bagi pasien yang terpapar virus corona," katanya.
PMI Lumajang mengajak para penyintas COVID-19 untuk mendonorkan plasma darahnya melalui berbagai cara.
Baca Juga: Terima 10 Ribu Vaksin, Pemkab Jember Bakal Lakukan Vaksinasi Door to Door
"Kami menghubungi langsung para penyintas dan melakukan upaya persuasif kepada mereka agar bersedia menjadi pendonor plasma konvalesen untuk menolong pasien COVID-19," katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Juni 'Mengerikan' Menanti Prabowo: Beban Utang Jatuh Tempo Capai Rp 178 Triliun, Warisan Pandemi
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Berkah Ramadan: Perajin Lumajang Kebanjiran Order Lukisan Bakar Kaligrafi
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
Terpopuler
- Joey Pelupessy Mengeluh Usai Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa...
- Apa Hukum Gagal Bayar Pinjol Legal OJK 2025? Bikin Nama Buruk hingga Terancam Pidana!
- 7 Produk Viva Ampuh Hilangkan Flek Hitam: Wajah Cerah, Harga Ramah Mulai Rp13 Ribuan
- CEK FAKTA: Kabar Program Pembuatan SIM Gratis Tahun 2025
- Pascal Struijk Tak Ada di Skuat Leeds United, ke Indonesia Urus Naturalisasi?
Pilihan
-
Wonogiri Geger! Jasad Wanita Ditemukan Dicor, Diduga Korban Pembunuhan
-
5 Skuter Matic Murah di Bawah Rp 20 Juta, Solusi Pekerja Keras dan Mobilitas Ngirit
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik Mei 2025, Multitasking Lancar
-
9 HP Vivo Mirip iPhone, Bawa Desain Kamera Boba Tapi Harga Mulai Sejutaan
-
4 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB Terbaik di Kelasnya, Spek Siap Diadu Mei 2025
Terkini
-
Alamak! Nekat Curang Saat Ujian, 2 Peserta UTBK 2025 di UB Kena Hukuman Berat
-
Pihak Dokter AY Akhirnya Angkat Bicara Soal Dugaan Pelecehan Terhadap Pasien
-
Kinerja BRI Triwulan I 2025: Mampu Bertumbuh di Tengah Perang Tarif dan Tensi Geopolitik
-
Momen Bersejarah: Presiden Prabowo Siap Hadir di May Day 2025, Wujud Perhatian dan Keberpihakan
-
Kisah Pilu Penjual Susu di Malang: Minta Maaf ke Pelanggan Karena Motor Hilang, Endingnya Bahagia