SuaraMalang.id - Bupati Jember Hendy Siswanto membubarkan kerumunan warga pada hari pertama penerapan PPKM Darurat. Warga juga diedukasi tentang larangan makan di tempat dan jam malam 20.00.
"Saya mendapati warung dan kafe masih menerima pembeli yang makan di tempat, itu tidak boleh. Kami bubarkan kerumunan warga tersebut, terlebih sudah melewati pukul 20.00 WIB," kata Hendy yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 dalam keterangan tertulis dikutip dari ANTARA di Jember, Minggu (4/7/2021).
Bupati Jember bersama Wakil Bupati M. Balya Firjaun Barlaman melakukan patroli langsung ke sejumlah kawasan untuk mengontrol kepatuhan masyarakat terhadap PPKM darurat, pada Sabtu (3/7) malam. Hasilnya, masih didapati masyarakat berkerumun di kafe, warung serta tempat umum lainnya.
"Warung, kafe dan restoran diperbolehkan tetap buka dengan hanya melayani pemesanan makanan dengan dibawa pulang atau takeaway dan juga dengan sistem pesan antar atau delivery order," sambungnya.
Bupati Hendy mengimbau warga mematuhi instruksi Mendagri terkait PPKM Darurat itu. Sebab, jika tidak maka siap-siap menerima sanksi.
"Kekompakan warga dalam mematuhi regulasi Inmendagri tersebut merupakan kunci kesuksesan PPKM Darurat itu. Saya tidak ingin kasus COVID-19 meningkat di Jember, " katanya.
Sementara itu, tim gabungan TNI, Polri, Satpol PP melaksanakan patroli dengan sasaran operasi pertama adalah Pujasera PB. Sudirman, kafe dan beberapa tempat yang masih ramai dengan pengunjung pada pukul 20.00 WIB.
"Tujuan utama yaitu pembubaran kerumunan serta imbauan yang disampaikan kepada masyarakat terkait protokol kesehatan dan penerapan PPKM Darurat," kata Kasat Samapta Polres Jember AKP Eko Basuki.
Ia menjelaskan pihaknya memberikan imbauan kepada para pedagang agar tidak menyediakan tempat nongkrong untuk pembeli pada 3-20 Juli 2021 mengingat jumlah warga yang terpapar COVID-19 setiap harinya semakin signifikan.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan di Jember Dipicu Suara Batuk, Terduga Pelaku Ternyata Residivis
"PPKM Darurat harus dipatuhi oleh warga mengingat Jember dinyatakan zona hitam, selain itu kami berharap supaya masyarakat mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona," ujarnya.
(Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota