SuaraMalang.id - Beragam tindakan dilakukan untuk menekan kasus baru COVID-19 di Jember. Selain mengawasi jam operasional pusat perbelanjaan dan keramaian di kawasan strategis, Satgas COVID-19 Jember juga melakukan penyekatan wilayah mikro.
Hal ini dilakukan seiring kebijakan PPKM Darurat Jawa Bali yang akan berlangsung hingga 20 Juli 2021 mendatang. Selain itu, petugas juga memperketat jalur penghubung antara Jember dengan daerah sekitar.
“Pengetatan wilayah mikro ini dilakukan untuk 5 kawasan yang menjadi zona merah atau resiko tinggi penyebaran Covid. Selain itu, ada 4 titik jalur perbatasan dengan daerah tetangga yang kita awasi dengan ketat,” tutur Kabag Ops Polres Jember Kompol Agus Supariono, saat dikonfirmasi Suara.com pada Minggu (04/07).
Langkah ini dilakukan untuk membatasi mobilitas masyarakat yang dikhawatirkan bisa mempercepat penularan virus.
Ada pun 4 titik jalur perbatasan yang menjadi fokus pengawasan yakni wilayah Kecamatan Jombang (Jalur Selatan Jember-Lumajang), Wilayah Desa Pondok Dalem, Kecamatan Semboro (Jalur tengah Jember-Lumajang), Kecamatan Jelbuk (Bondowoso-Jember), dan Desa Garahan, Kecamatan Silo (Banyuwangi-Jember).
Ada pun kawasan zona merah yang menjadi fokus penyekatan, tidak lagi berdasarkan kecamatan. Tetapi berdasarkan tingkat wilayah yang lebih kecil, seperti RW atau perumahan yang terdapat klaster kasus COVID-19.
“Ada 5 kawasan yang ditetapkan sebagai PPKM mikro yaitu adalah Perumahan Griya Mangli, Perumahan Bumi Mangli, wilayah Jalan dr. Soetomo, Kelurahan Kepatihan, Pondok Pesantren wilayah Kecamatan Sumbersari, dan wilayah Kecamatan Balung," papar Agus.
Di kawasan tersebut, petugas memberlakukan kebijakan larangan keluar masuk bagi warganya.
“Diperbolehkan melintas, namun tetap harus membawa surat keterangan bebas covid berdasarkan Swab Antigen. Juga sertifikat sudah mendapatkan vaksin, minimal dosis pertama. Itu sudah aturan dalam Instruksi PPKM Mikro dan Darurat,” ujar Agus.
Dalam Instruksi Mendagri No 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat Jawa-Bali, Jember masuk daerah level 3, atau yang mendapat pengetatan setara level 4 seperti Jakarta.
Baca Juga: 4 Cara Virus Corona Menyebar, Waspada!
Periode penerapan PPKM Darurat sudah berlangsung sejak 3 Juli lalu hingga 20 Juli 2021 mendatang. Ditargetkan, periode PPKM Darurat Jawa Bali ni mampu menurunkan penambahan kasus konfirmasi menjadi di bawah 10.000 kasus/hari.
Berita Terkait
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Warga Jember Geram, Jembatan Dirusak Paksa Demi Truk Sound Horeg Bisa Melintas
-
Wakil Bupati Jember Adukan Bupati ke KPK Terkait Masalah Tata Kelola Pemerintahan
-
Maskapai FlyJaya Resmi Buka Rute Penerbangan Jakarta-Jember, Ini Jadwal Resminya
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa