SuaraMalang.id - Ujian siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, terpaksa dilaksanakan di tenda darurat akibat gempa.
Mereka mengelar ujian di tenda milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan tenda milik Direktorat Jenderal Disdakmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ini dilakukan gara-gara gedung sekolah mereka rusak akibat gempa magnitudo 6,1 pada 10 April 2021 lalu.
"Ya, karena gedung sekolah tidak bisa ditempati karena retak parah. Terpaksa kami melaksanakan ujian di dua tenda ini, secara bergantian per kelas. Hari ini (Senin, 14/6/2021) kelas V dan VI," ungkap Kepala Sekolah Saptono, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Senin (14/6/2021).
Pria berusia 56 tahun itu mengatakan kerusakan gedung sekolah itu hingga saat ini belum diperbaiki. Pasalnya belum ada bantuan atau instruksi dari Pemerintah Kabupaten Malang.
“Beberapa waktu lalu ada bantuan dari BUMN memberi bantuan senilai Rp 50 juta. Dari donatut swasta juga ada berupa material bangunan,” tuturnya.
Sementara itu, bantuan dari pemerintah, menurut Saptono saat ini masih dalam proses pengajuan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.
“Pengajuan bantuannya maksimal Rp 200 juta. Dengan nilai segitu, melihat kondisi kerusakan gedung sekolah sepertinya akan kurang,” tegasnya.
“Saat ini, sambil menunggu bantuan itu turun, kami (sekolah) sedang memutar otak untuk mencukupi dana rencana rekonstruksi tersebut,” sambungnya.
Baca Juga: BP2MI Malang Maju-mundur, Sebut Ada Pelanggaran Tapi Ragu Cabut Izin BLK PT CKS
Nasib yang hampir sama juga dialami oleh SDN 1 Jogomulyan, Desa Jogomulyan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Akibat gempa bumi 10 April lalu, sebagian gedung sekolahnya tidak dapat ditempati.
"Dari 6 ruang kelas, hanya tersisa 3 kelas yang masih bisa ditempati. Ketiga kelas itulah yang saat ini kita tempati untuk melaksanakan ujian siswa," kata salah satu guru kelas SDN 1 Jogomulyan, Sukandar.
Ditanya terkait bantuan, ia juga mengaku hanya menunggu bantuan dari pemerintah.
"Proposal sudah kami ajukan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. BUMN katanya juga mau memberikan bantuan Rp 50 juta, tapi saat ini belum cair," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Rahmat Hardijono mengaku proposal pengajuan bantuan pembangunan sekolah-sekolah terdampak gempa bumi itu sudah diajukan ke Kementerian Pendidikan.
"Apabila tidak direalisasikan tahun ini maka diusahakan untuk masuk dalam program tahun anggaran 2022," ujarnya.
Berita Terkait
-
BP2MI Malang Maju-mundur, Sebut Ada Pelanggaran Tapi Ragu Cabut Izin BLK PT CKS
-
Buat yang Masih Jomblo, 5 Tips Cari Jodoh Ala Psikolog UIN Malang Ini Bisa Kamu Coba
-
Satpol PP Bubarkan Kerumunan di Alun-alun Malang Cegah Penularan Covid-19
-
Sambangi KEK Singhasari, AMSI Ditawari Bangun Klaster Media Siber
-
Deretan Musisi Indonesia Pecinta Alam Ini Mejeng di Balai Kota Malang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Kota Malang Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Saat Nataru 2026, Begini Skema Dishub
-
Pengamanan Wisata Malang Diperketat Jelang Nataru, Polisi Siaga di 183 Destinasi Favorit!
-
54 Napi Lapas Kelas I Malang Dapat Remisi Natal 2025, Tak Ada yang Langsung Bebas!
-
Arema FC vs Madura United Berakhir Dramatis, Duel Sengit di Kanjuruhan Gagal Beri Tiga Poin
-
Laga Arema FC vs Madura United, Stadion Kanjuruhan Dikawal Ketat 758 Personel Gabungan