Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 12 Juni 2021 | 15:39 WIB
SD Pertama di Jember terapkan belajar tatap muka [Foto: Suarajatimpost]

SuaraMalang.id - Sejumlah sekolah di Kabupaten Jember Jawa Timur akan mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) di tahun ajaran baru 2021 ini. Salah satunya SD Negeri Ajung 3 Kecamatan Ajung, Sabtu (12/06/2021).

Agus Prayitno selaku kepala sekolah SD Ajung 3 menyampaikan, PTM di lembaganya dimulai dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat, dimana jumlah siswa yang masuk dibatasi hanya 25 persen atau 7 siswa per kelasnya dengan waktu belajar selama 2 jam.

"Kami memulai pembelajaran tatap muka setelah melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19, tatap muka ini kami lakukan karena kami merasakan banyak anak anak yang rindu dengan lingkungan sekolahnya," kata Agus, dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com.

Terlebih kepada siswa kelas 1 yang tahun kemarin hanya setengah tahun menjalani PTM, kemudian karena pandemi mengharuskan siswa harus belajar di rumah lagi.

Baca Juga: Klaster Keluarga Sumbang Lonjakan Kasus Covid-19 di Jember, Satu Kecamatan 16 Kasus

"Selama setengah tahun ada beberapa guru kami yang pensiun, jadi banyak anak anak yang tidak tahu kalau gurunya sudah pensiun," kata Agus menegaskan.

Kegiatan ini sendiri diawali apel pagi yang dihadiri oleh seluruh kepala sekolah se Kecamamatan Ajung dan jajaran Forpimka Ajung yang dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas Ajung dr. Tunsiah.

Jika simulasi yang dilakukan hari ini berjalan sukses, maka lembaga lainnya di Ajung juga akan memperlakukan PTM.

"Lembaga ini merupakan lembaga pertama di Ajung yang menjalankan pembelajaran tatap muka, dan kami dari Dinas Kesehatan dan Satgas Covid akan terus memantau dan melakukan evaluasi," katanya menegaskan.

"Tentu PTM ini harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, jangan sampai dengan adanya PTM ini menimbulkan klaster baru," Ungkap dr. Tunsiah.

Baca Juga: Dalam Sehari 4 Kades Dibekuk Kasus Narkoba, Pengamat: Ini Tamparan Bagi Jember

Camat Ajung Slamet Wijoko, dalam kesempatan tersebut juga memberikan sosialisasi kepada siswa, bagaimana siswa harus bisa menjaga kesehatan dengan selalu menerapkan 5 M selama di sekolah, dan membiasakan adaptasi baru dengan tidak bergerombol saat saat disekolah maupun di luar sekolah.

"Untuk menghindari siswa bergerombol selama di sekolah, dalam simulasi ini kami membatasi jam belajar siswa, yakni hanya 2 jam saja dan tanpa ada jam istirahat, sehingga siswa tidak sampai bergerombol di lingkungan sekolah, dan saya juga ingatkan kepada anak anak agar sesampai dirumah tidak banyak bermain," ujarnya.

Load More