Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 09 Mei 2021 | 14:51 WIB
Warga Gili Ketapang Probolinggo menjalani swab test. [FOTO: Happy/TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Sudah menjadi tradisi warga Pulau Gili Ketapang, Probolinggo menggelar petolekoran (hari ke-27 Ramadhan). Namun, lantaran masih pandemi, Satgas COVID-19 melakukan swab test massal.

Tradisi petolekoran adalah hari dimana seluruh warga berbelanja keperluan lebaran.

Satgas COVID-19 Kota/Kabupaten Probolinggo, melakukan penyekatan di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo dan Pelabuhan Gili Ketapang dan menggelar swab test di lokasi sebagai antisipasi penularan virus Corona.

Bagi yang kedapatan tidak memakai masker, petugas langsung melakukan swab PCR di tempat.

Baca Juga: Mengenal 'Tradisi Bibibi' di Probolinggo, Nama yang Unik..

“Kami bersinergi dengan satgas kabupaten. Karena dari sana (Pulau Gili), mereka belanja dan beraktifitas di pusat perbelanjaan Kota Probolinggo,” kata Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, Madihah dikutip dari Timesindonesia.co.id jaringan Suara.com, Minggu (9/5/2021).

Hasil sementara ini, lanjut Madihah, warga yang terjaring swab PCR dinyatakan negatif terpapar COVID-19.

“Hanya saja untuk disiplin memakai masker yang perlu diedukasi lagi. Karena tadi memang banyak yang hanya digunakan di leher saja,” sambungnya.

Sementara, salah satu warga, Marris (28) mengatakan, harus mengikuti swab test lantaran kedapatan tak memakai masker dengan alasan putus talinya. Bagi ibu dua anak ini, tradisi petolekoran sudah dilakukan turun temurun. Sejak nenek moyang mereka dahulu.

“Sudah tradisi Mas, untuk belanja kebutuhan lebaran. Seperti baju, kue, dan lain sebagainya. Tadi sempat di-swab, karena masker saya rusak dan mau beli masker lagi niatnya,” katanya.

Baca Juga: Jangan Bingung, Ini Lho Cara Bedakan Alat Swab Bekas dan Baru

Tradisi yang berlangsung tiap tahun ini menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat. Salah satunya, adalah penarik becak motor, Khoirul. Selama musim petolekoran ini, penghasilannya bisa bertambah sampai 75 persen dari penghasilannya di hari biasa.

“Setiap tahun kami selalu melayani mereka, hasilnya lumayan. Tapi ya harus berbagi juga dengan penarik betor lainnya. Bagi-bagi rezeki lah,” ujarnya.

Selama melaksanakan tradisi petolekoran ini, Satgas Penanganan Covid-19, baik Kota maupun Kabupaten Probolinggo, melakukan pendampingan secara ketat. Di lokasi belanja, yang menjadi tujuan warga Pulau Gili Ketapang, para pengusaha dan pemilik toko sudah dihimbau untuk melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

Load More