SuaraMalang.id - Setiap hari ke-27 Ramadhan, ada tradisi unik dilakukan masyarakat di Probolinggo, Jawa Timur. Namanya agak nyeleneh: Tradisi Bibibi.
Apa itu? Bibibi ternyata tradisi bersedekah kepada para bocah di kampung. Sedekah bisa berupa uang jajanan atau minuman yang dibagikan kepada anak-anak di sana.
Kemarin, hari ke-16 Ramadhan, selepas zuhur tradisi ini dimulai. Di Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, misalnya. Sekelompok bocah bergerombol. Kemudian keliling kampung untuk menerima sedekah.
Di setiap rumah, mereka berteriak "Bibibi, Bibibi". Tak lama berselang, tuan rumah keluar membawa barang yang mau dibagikan. Ada yang berupa uang, jajanan, ada pula yang berupa minuman.
Begitu seterusnya, dari rumah satu ke rumah lainnya dalam satu kampung. "Tradisi ini sudah berlangsung lama. Saat kecil saya juga keliling seperti itu," kata Ahmad Dimyathi (35), warga Triwung Kidul, dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com.
Karena sudah tradisi, warga telah mempersiapkan diri menyambut tradisi tersebut. Barang yang akan dibagikan, telah disiapkan sejak malam atau hari sebelumnya. Disesuaikan dengan kemampuan.
"Yang punya kurma, ya bagi-bagi kurma. Dikemas tiga atau lima biji. Yang punya uang receh, ya bagi-bagi uang receh," terang pria yang biasa disapa Didim ini.
Tradisi Bibibi ini juga ada di Kabupaten Probolinggo. Dari informasi yang diperoleh, warga Kecamatan Paiton, Kraksaan, Banyuanyar, Bantaran, dan Kecamatan Wonomerto juga menjalani tradisi ini.
Namun di Desa Sepuh Gembol, Kecamatan Wonomerto, sedekah tidak dibagikan ke anak-anak. Sedekah diberikan kepada tetangga dari rumah ke rumah. "Akhirnya seperti tukaran barang," kata Nurlaili Istiqomah.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Malang Raya, Ramadhan ke-27, Minggu 09 Mei 2021
Tokoh masyarakat Kota Probolinggo, Habib Qushay Assegaf mengatakan, tradisi Bibibi merupakan wujud tarbiyah atau pendidikan di Bulan Ramadan. "Ramadan juga dikenal sebagai syahrut tarbiyah (bulan pendidikan/latihan, Red)," terangnya.
Di bulan ini, umat Islam dididik untuk meningkatkam ibadah. Termasuk bersedekah, yang salah satunya mewujud dalam tradisi Bibibi. Tradisi berlangsung dengan penuh suka cita dan disambut gembira.
Habib Qushay menambahkan, tradisi Bibibi juga bisa dimaknai sebagai sambutan atas lailatul qadar. Malam seribu bulan ini, diyakini jatuh pada malam 27 Ramadan, sebagaimana pendapat Abdullah bin Abbas.
Secara terpisah, Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo, Kiai Abdul Hamid mengatakan, tradisi bersedekah dengan segala wujudnya, menunjukkan kebaikan hubungan antar tetangga umat Islam.
"Juga memperkuat tali silaturrahim antar tetangga muslim," kata figur asal Tongas, Probolinggo ini.
Substansi dari Tradisi Bibibi adalah sedekah. Dan sedekah merupakan salam satu amaliah utama dalam agama Islam. Dengan bersedekah, manfaatnya diyakini berlimpah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas
-
Berpartisipasi dalam PRABU Expo 2025, BRI Perkuat Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Modern