Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 06 Mei 2021 | 19:50 WIB
Ilustrasi Covid-19. Pemkot Malang batal gelar pasar murah Ramadhan. (Suara.com/Eko Faizin)

SuaraMalang.id - Berpotensi mengundang kerumunan dan sulit menerapkan protokol kesehatan (prokes), Pemerintah Kota Malang membatalkan rencana kegiatan Pasar Murah Ramadhan, pada 7-8 Mei 2021 di kawasan Stadion Gajayana.

Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Humas Pemkot Malang Nur Widianto mengatakan, pembatalan kegiatan tersebut juga berdasar hasil verifikasi tim di lapangan.

"Setelah kita lihat peta di lapangan, maka dipastikan tidak bisa memungkinkan untuk mengikuti protokol kesehatan, dan akhirnya dilaporkan, kemudian diperintahkan untuk dibatalkan," katanya dikutip dari Antara, Kamis (6/5/2021).

Verifikasi dan pemetaan tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk memastikan pola, dan aturan pergerakan warga saat berada di pasar murah.

Baca Juga: DPR Sebut Perlu Pembenahan Regulasi di Pintu Masuk Indonesia

Hasilnya, pergerakan masyarakat pada kegiatan pasar murah tersebut akan sulit diprediksi, terlebih bahan pangan yang dijual memiliki harga murah sehingga pelaksanaan protokol kesehatan pada kegiatan pasar murah tersebut dinilai cukup sulit.

"Penerapan protokol kesehatan tampaknya sulit dilakukan, termasuk bagaimana orang mengantre," sambungnya.

Hingga saat ini, di Kota Malang, tercatat secara keseluruhan ada sebanyak 6.436 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 5.810 orang dilaporkan telah sembuh, 582 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.

Sebelumnya, ada rencana kegiatan pasar murah di kawasan Stadion Gajayana, Kota Malang, pada 7-8 Mei 2021. Melalui surat yang ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Hadi Santoso, ada imbauan kepada masyarakat untuk partisipasi pada kegiatan tersebut.

Pelaksanaan pasar murah tersebut, bertujuan untuk menyediakan bahan kebutuhan pokok dengan harga murah, sebelum datangnya Idul Fitri 1442 Hijriyah. Namun, pada akhirnya rencana tersebut dibatalkan karena ada risiko penyebaran COVID-19

Baca Juga: Langgar Prokes, Warga Indragiri Hilir Diajak ke Pemakaman Covid-19

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang sebelumnya telah menyatakan bahwa di kota tersebut tidak ada gejolak harga bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan signifikan. Harga bahan kebutuhan pokok untuk wilayah Kota Malang, terpantau cukup stabil.

Khusus untuk pasokan beras, Perum Bulog Cabang Malang memastikan stok dan pasokan dalam kondisi aman. Saat ini, Perum Bolog Cabang Malang tersebut menguasai stok beras kurang lebih mencapai 15 ribu ton, yang diperkirakan mencukupi hingga akhir tahun 2021.

(Antara)

Load More