SuaraMalang.id - Sejumlah lima orang oknum pendekar di Kabupaten Jember diamankan polisi, lantaran diduga terlibat pengeroyokan di Kecamatan Puger, Minggu (18/7/2021) malam. Mirisnya, sejumlah dua dari lima oknum anggota perguruan silat itu masih di bawah umur.
Kapolsek Puger AKP Ribut Budiono mengatakan, kelima terduga pelaku itu melakukan pengeroyokan kepada dua orang pemuda asal Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Namun dari peristiwa tersebut, polisi masih memburu tiga orang terduga pelaku lainnya yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Kejadian (pengroyokan itu) terjadi, di utara pertigaan traffic light Desa Kasiyan, Kecamatan Puger sekitar pukul 11 malam. Korbannya dua orang kakak beradik warga (Desa) Kesilir, Kecamatan Wuluhan," katanya, Selasa (20/4/2021).
Ribut menjelaskan, terjadinya aksi pengroyokan itu, berawal saat korban Muhammad harifatul Imron (19) warga Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, mengendarai sepeda motor melewati gerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca Juga: Pasca Bentrok, Begini Sikap PSHT dan Pagar Nusa Kabupaten Jember
"Kemudian (korban) bermaksud menyapa anak-anak muda itu, dengan membunyikan klakson. Yang kebetulan saat itu, ada 8 kelompok anak muda," ujarnya.
Mendengar bunyi klakson tersebut, spontanitas 8 orang pemuda itu mengejar korban. Lalu terjadi pengeroyokan atau penganiayaan itu.
"Korban terluka pada bagian bibir dan tangannya," kata mantan Kapolsek Sukorambi ini.
Selanjutnya kasus tersebut dilaporkan ke Polsek Puger. Polisi pun langsung memburu para terduga pelaku. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, Polisi berhasil mengidentifikasi pelaku dan mengamankan lima orang terduga pelaku.
"Sementara untuk tiga orang lainnya masih buron," sambungnya.
Baca Juga: Angkat Potensi Seni-Budaya, Seluruh Desa di Jember Diminta Ciptakan Lagu
Ribut menambahkan, dua orang dari lima terduga pelaku itu. Ternyata masih di bawah umur.
"Sehingga untuk dua pelaku yang masih di bawah umur, dikembalikan kepada orang tuanya, diselesaikan secara diversi," katanya.
Terpisah Pembina Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia (GASMI) Jember H. Kusnandi mengatakan, adanya aksi pengroyokan dan penganiayaan yang terjadi dan dialami Perguruan Pagar Nusa, mencoreng nama persaudaraan silat.
"Apalagi dalam waktu selisih sehari, sudah dua kali kejadian. Yang dari informasi diterima dilakukan oknum PSHT. Untuk yang di Puger kala itu, anak-anak kami di lampu merah sekitar Puger, menyapa mas dan sebagainya, tetapi justru tidak mau, mengejar dan memukuli. Sehingga kami atas nama pembina GASMI dikeroyok ini. Jadi tetap kami mendesak agar polisi bertindak tegas," pungkasnya.
Kontributor : Adi Permana
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
Pilihan
-
Siap-siap! Hari Ini Dua Emiten COIN dan CDIA dengan Minat Investor Tinggi Lakukan IPO
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
-
5 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaru Juli 2025: Dompet Aman, Transaksi Lancar!
-
7 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 3 Juta Terbaik Juli 2025, Pasti Terang!
-
Musim Berburu Siswa Baru: Apa Kabar Sekolah Negeri?
Terkini
-
BRI Catat Green Financing Rp89,9 Triliun, Bukti Komitmen pada Pembangunan Berkelanjutan
-
Layanan AgenBRILink dari BRI Kini Makin Lengkap dan Aman
-
Camilan Premium Casa Grata Sukses Tembus Pasar Dunia Lewat Pembinaan BRI
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur, UMKM Semakin Produktif
-
BRI Perkuat Komitmen Salurkan FLPP demi Hunian Terjangkau bagi Rakyat