SuaraMalang.id - Aksi demonstrasi 'International Women's Day' berakhir rusuh di Kota Malang, Jawa Timur. Massa aksi yang bergerak di Jalan Semeru tengah kota berakhir bentrok dengan anggota polisi.
Awalnya, aksi demonstrasi tersebut digelar dengan tajuk 'Gerakan Perempuan Bersama Rakyat' untuk memperingati International Women Day.
Namun, tiba-tiba dalam aksi yang digelar Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) tersebut ada yang mengangkat isu penolakan Otonomi Khusus (Otsus) Papua dan ingin Papua merdeka.
Peristiwa ini ditengarai dengan terbentangnya bendera yang menolak Otsus dan menginginkan Papua merdeka. Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata langsung memerintahkan anggotanya untuk membubarkan aksi tersebut.
"Ayo naik ke truk dan pulang ke rumah masing-masing," teriak Leo pantauan di lapangan, Senin (08/03/2021).
Namun peserta aksi mengelak mereka tetap berkukuh menggelar unjuk rasa. Akhirnya terlihat ratusan anggota polisi langsung memaksa mundur dengan berjalan menggunakan tameng dan bentrok tak terelakkan kurang lebih selama 10 menit.
"Kami akan tindak tegas pelakunya kami sudah menyimpan sepatu yang membuat kaca pecah sudah kami amankan. Untuk pelakunya siapa kami akan lakukan pemeriksaan terlebih dulu," kata Leo.
Sementara itu, terlihat di Mapolresta Malang Kota puluhan massa aksi digelandang untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan.
Leo juga menjelaskan, anggotanya telah merekam dan memfoto seluruh kelakuan aksi demonstran yang tidak hanya merusak mobil aparat tapi juga melukai anggotanya.
Baca Juga: Termasuk Suami Jarang Pulang, Ini Bentuk-bentuk Kekerasan pada Perempuan
"Kami pastikan kejadian tadi anggota kami dan TNI yang dipukul ada video dan foto semua kami simpan. Ada juga bukti pengerusakan mobil yang dirusak berjumlah satu yang dirusak kacanya," kata dia.
Leo mengatakan, aksi memang sengaja diizinkan karena berkaitan dengan 'Gerakan Perempuan Bersama Rakyat' untuk memperingati International Women's Day.
"Awalnya tujuannya mulia. Tapi itu hanya tipu muslihat dari komunitas AMP dan IPMAPA (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua) supaya menolak Otsus (Otonomi khusus) jilid II. Jelas agenda tipu-tipu," kata Leo.
Untuk itu, Leo mengatakan, personelnya diiinstruksikan untuk membubarkan aksi tersebut. Apalagi, kata Leo, saat ini sedang dalam masa pandemi Covid-19.
Satgas Covid-19 yang diwakili oleh Komandan Satgas Coivd-19 Kota Malang Letkol Arm Ferdian Primadhona, sudah memberitaukan untuk bubar karena ditakutkan ada kerumunan.
"Kami tidak mengizinkan perkumpulan massa dan ini juga disampaikan oleh Satgas. Teman-teman mungkin mendengar bahwa Satgas Satpol-PP Kodim menyampaikan berulang-ulang untuk membubarkan diri. Tapi anda lihat apa yang mereka lakukan justru mereka tidak mau bubar. Mereka membentangkan spanduk tolak Otsus dan kemerdekaan Papua," ujarnya.
Berita Terkait
-
Termasuk Suami Jarang Pulang, Ini Bentuk-bentuk Kekerasan pada Perempuan
-
Mahasiswa UIN Malang Meninggal Diduga Kelelahan Ikuti Diklat Pagar Nusa
-
Berkedok Jualan Online, Warga Gondanglegi Curi 5 HP Pelanggan Saat COD
-
Akun WA Palsu Peneliti LSI Denny JA Ini Tipu Linmas Malang Rp 3,6 Juta
-
Anggap Video Penembakan Gus Idris Meresahkan, Fordamas Malang Lapor Polisi
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rekayasa Lalu Lintas Malang Saat Libur Nataru 2026, Jalur Wisata Perhatian Utama
-
Malang Sambut Tahun 2026 dengan Doa Bersama untuk Korban Bencana Sumatera, Tahun Baru Kembang Api!
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Wisata Bromo, 2 Lansia Tewas!
-
Program MBG Dorong Lapangan Kerja, Warga Lumajang Rasakan Manfaat Nyata
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!