SuaraMalang.id - KPK terus menyelisik dugaan tindak korupsi perkara gratifikasi di lingkungan Pemkot Batu. Penyidik memeriksa sejumlah saksi-saksi diindikasi ada kaitannya dengan perkara yang menjerat mantan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, 2017 silam.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan bahwa ada dua orang yang didalami pengetahuannya terkait dugaan perkara gratifikasi di lingkungan Pemkot Batu tahun 2011 - 2017 tersebut. Keduanya diperiksa di Mapolres Batu Jawa Timur, Kamis (11/2/2021).
"Dilakukan pendalaman atas pengetahuan saksi, terkait dengan perkara dugaan kasus gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kota Batu pada 2011-2017," kata Ali, dikutip dari ANTARA, Kamis.
Ia melanjutkan, saksi yang didalami keterangannya, yakni seorang notaris di Roy Pudyo Hermawan SD Notaris dan PPAT, Roy Pudyo Hermawan. Penyidik mendalami terkait dengan tugasnya sebagai notaris yang mengurus dokumen dugaan kepemilikan tanah dari pihak yang terlibat.
Kemudian, lanjut Ali, saksi Steven, wiraswasta. Penyidik KPK mendalami pengetahuannya terkait dugaan pengiriman sejumlah uang oleh saksi, kepada pihak yang terkait perkara dugaan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kota Batu pada 2011-2017.
"Kemudian penyidik juga melakukan pemeriksaan saksi pada Kamis (11/2/2021) ini," sambung Ali.
Ia menambahkan, tim penyidik KPK juga memeriksa keterangan saksi lainnya, yakni Kepala Seksi Hubungan Hukum Pertanahan Kantor Pertanahan Kota Batu Kuncorobhakti Hanung Prihanto. Kemudian wiraswasta Michael Tedjakusuma, dan Direktur PT Gunadharma Anugerah Jaya Nofan Eko Prasetyo.
Tak hanya itu, masih kata Ali, penyidik KPK juga memeriksa keterangan Direktur Operasional Pupuk Bawang Café and Dining, Pratama Gempur, dan Staf Ahli Pengembangan Jatim Park 2, dan Jatim Park 3 Ronny Sendjojo. Dari seluruh saksi yang diperiksa, KPK telah menyita sejumlah barang bukti.
"Dilakukan penyitaan berbagai barang bukti, di antaranya berbagai dokumen yang terkait dengan perkara ini," kata Ali.
Baca Juga: Dugaan Gratifikasi Pemkot Batu, Sekda hingga Ibu Rumah Tangga Diperiksa KPK
Seperti diberitakan, tim penyidik KPK melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait dugaan tindak pidana korupsi perkara gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kota Batu, pada 2011-2017. KPK melakukan pemeriksaan terhadap puluhan saksi, mulai pejabat di lingkungan Pemkot Batu, dan pihak swasta.
Beberapa saksi yang telah diperiksa tim penyidik KPK diantaranya Plt Kepala Dinas Perumahan, dan Permukiman Kota Batu, Eko Suhartono, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Batu Alfi Hidayat.
Selanjutnya, Kepala Bagian Umum PT Kusumantara Graha Jayatrisna Estate Abdul Jamal, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu M Chori, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Endro Wahyudi, dan Kepala Bagian Hukum Setda Kota Batu Muji Dwi Leksono.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Wisata Bromo, 2 Lansia Tewas!
-
Program MBG Dorong Lapangan Kerja, Warga Lumajang Rasakan Manfaat Nyata
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen