Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 01 Februari 2021 | 10:12 WIB
Bencana banjir di Desa Wonorejo, Situbondo. [Suarajatimpost.com/BPBD Situbondo]

SuaraMalang.id - Bencana banjir melanda Desa Wonorejo Kabupaten Situbondo, sejak Minggu (31/1/2021). Dilaporkan listrik putus total akibat bencana alam tersebut.

Perangkat Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Fatoni mengatakan, bahwa derasnya hujan sejak sekitar pukul 14.00 WIB, Minggu siang (31/1/2021) mengakibatkan banjir di wilayahnya. Dilaporkan ada 50 rumah warga terdampak banjir dan 5 hektare sawah terendam.

"Pada saat yang bersamaan, 3 pohon mangga tumbang menimpa kabel Listrik milik PLN dan mengakibatkan jaringan listrik di 3 rumah warga terputus," kata Fatoni, seperti dikutip dari suarajatimpost.com, jaringan suara.com, Senin (1/2/2021).

Sementara itu, Pusdalops BPBD Kabupaten Situbondo Puriyono mengatakan, banjir menerjang pemukiman dan lahan pertanian warga. Bencana banjir itu disebabkan cuaca ektrem. Itensitas curah hujan juga dilaporkan tinggi di sekitar Hutan Baluran dan kawasan desa tersebut.

Baca Juga: Banjir Sungai Bedadung Jember Merusak 77 Rumah dan 411 KK Terdampak

"Saat kawasan Hutan Baluran dan desa tersebut diguyur hujan deras, debit air dari hulu tinggi, karena selokan di sepanjang jalan desa tidak mampu menampung debit air, sehingga menyebabkan air meluap hingga ke pemukiman dan sawah milik warga," kata Puriyono.

Selain itu, lanjut dia, banjir menyebabkan tiga pohon tumbang dan menimpa kabel atau jaringan listrik. Akibatnya saluran listrik ke wilayah terdampak banjir mati total.

"Akibat pohon tumbang tersebut, aliran listrik di 3 rumah milik warga terputus dan menutup akses jalan antar dusun di desa tersebut," jelasnya.

Kekinian, BPBD Situbondo bersama pemerintah desa setempat, Babinsa dan Bhabinkantibmas serta petugas PLN Rayon Banyuwangi Utara melakukan kaji cepat dampak bencana banjir.

"Tidak ada korban jiwa maupun luka atas peristiwa tersebut, kami masih melakukan pendataan dan kerugian dampak luapan air tersebut, baik dipemukiman maupun di area pertanian milik warga. Debit air berangsur angsur surut, setelah hujan mulai reda,"pungkas Puriyono.

Baca Juga: Banjir Dekat Pantai Sadeng, Bangunan SMP Terendam dan 5 Pedukuhan Terisolir

Load More