SuaraMalang.id - Banjir akibat luapan Sungai Bedadung Kabupaten Jember sedikitnya merusak 77 rumah warga. BPBD Jember juga mencatat ada 411 kepala keluarga (KK) terdampak bencana banjir terparah dalam beberapa tahun terakhir itu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo mengatakan, bahwa puluhan rumah warga tersebut rusak dengan beberapa indikator, yakni rusak ringan, sedang dan berat.
"Dari 77 rumah rusak tersebut terbagi menjadi tiga yakni 8 rumah rusak ringan, 42 rumah rusak sedang, dan 27 rumah rusak berat," katanya, seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (31/1/2021).
Penyebab banjir, lanjut dia, akibat meningkatnya debit air Sungai Bedadung, lantaran hujan deras mulai sore hingga malam hari, Jumat lalu (29/1/2021). Total daerah terdampak bencana banjir ada tujuh kecamatan.
Baca Juga: Banjir Dekat Pantai Sadeng, Bangunan SMP Terendam dan 5 Pedukuhan Terisolir
"Hujan dengan intensitas tinggi di Jember menyebabkan debit air Sungai Bedadung meningkat dan meluap ke permukiman warga sepanjang bantaran Sungai Bedadung," katanya.
BPBD Jember mendata ada 411 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang tersebar di 13 desa atau kelurahan di tujuh kecamatan. Rinciannya, Kecamatan Rambipuji, Kaliwates, Sumbersari, Patrang, Pakusari, Kalisat, dan Jelbuk.
"Selain rumah, lima fasilitas umum yang tersebar di Kecamatan Sumbersari dan Kaliwates juga terdampak banjir akibat luapan Sungai Bedadung Jember," kata Heru Widagdo.
Kemudian, masih kata Heru, ada tiga rumah dan satu musala di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari terdampak cukup parah akibat bencana banjir bandang luapan Sungai Bedadung.
Salah seorang korban bencana banjir, Halimatus Sa'diyah mengatakan, akibat terjangan banjir luapan Sungai Bedadung itu rumahnya hancur dan rata dengan tanah. Puluhan tahun mendiami kawasan tersebut, baru kali ini Sungai Bedadung meluap separah itu.
Baca Juga: Balikpapan Umumkan Waspada Bencana Banjir dan Tanah Longsor
"Saya tidak menyangka banjir bandang yang terjadi, Jumat (29/1/2021) petang sampai membuat rumah kami ambruk rata dengan tanah karena musibah banjir itu tidak pernah terjadi sebelumnya," ujarnya.
Kekinian, Halimah mengungsi ke tempat yang lebih aman, di rumah milik salah seorang pegawai Pemkab Jember.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak
-
6 Link DANA Kaget Malam Ini Senilai Ro 688 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Ayo Cepat, Ada DANA Kaget Masih Utuh Jangan Sampai Lupa Klaim
-
Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Masifnya Proyek Vila di Lereng Pegunungan Kota Batu