Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 29 Januari 2021 | 15:54 WIB
ilustrasi tim pemulasaran- insiden jenazah COVID-19 tertukar di Kota Malang berujung penganiayaan. [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]

SuaraMalang.id - Viral jenazah COVID-19 tertukar di Kota Malang terungkap. Insiden itu diduga berawal dari tidak sabarnya pihak keluarga jenazah berinisial W dengan tim pemulasaran jenazah PSC 119 Dinas Kesehatan Kota Malang.

Koordinator Tim Pemulasaran PSC 119 Dinkes Kota Malang, Dhana Setiawan mengatakan, kronologis sekitar pukul 14.45 WIB, Kamis (28/1/2021), tim mengambil jenazah di Instalasi Kedokteran Forensik  (IKF) Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang yang akan dimakamkan di TPU Sukun. Ada tiga jenazah yang harus dimakamkan secara bergantian.

Keluarga jenazah berinisial W, lanjut dia, ingin memiliki nomor antrean 4 setelah pemakaman di Kedungkandang, Karangbesuki, Sukun dan Kasin. Namun, diundur menjadi antrean nomor 5, lantaran tim pemulasaran ingin menyelesaikan dua pemakaman jenazah di wilayah Sukun, satu tempat.

“Sesampainya di sana RSSA keluarga sempat tidak terima. Lantaran tak sabar menunggu. Pihak keluarga W sempat adu mulut dengan anggota pemakaman (tim pemulasaran PSC 119), yakni Tri Erwanto dan Alfa. Setelah diizinkan oleh tim TPU Pemakaman Sukun, keluarga tidak berkenan untuk jenazah dimakamkan oleh tim. Mereka memutuskan untuk memanggil ambulance sendiri lantaran merasa sakit hati,” ujar Dhana, dikutip dari Beritajatim.com, jaringan Suara.com, Jumat (29/1/2021).

Baca Juga: Ngeri! Carok Dua Lawa Tiga di Malang, Bapak dan Anaknya Tewas

Bahkan, lanjut Dhana, pihak keluarga W sempat bersitegang dengan salah satu anggota tim pemulasaran PSC 119 bernama Alfa. Ketegangan itu kemudian dapat diredam oleh polisi yang ikut menngawal dan akhirnya jenazah dibawa menuju pemakaman.

Namun, ketenganan kembali memuncak sesampai di TPU. Lantaran salah satu anggota keluarga jenazah W menyadari bahwa peti yang dibawa PSC 119 tertukar. Tak terima, salah satu anggota keluarga beradu mulut dan berujung penganiayaan terhadap seorang anggota tim pemulasaran, Alfa, dengan cara dipukul.

“Alfa pingsan dan dilarikan ke RKZ ( RS Panti Waluyo) untuk mendapatkan perawatan. Kemudian, anggota tim pemakaman lainnya menuju RSSA untuk mengambil jenazah W,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum Kota Malang, Takroni Akbar membenarkan peristiwa jenazah COVID-19 tertukar itu. Seharusnya tim pemulasaran PSC 119 membawa jenazah nomor 4 (jenazah W) yang akan dimakan di TPU Kasin. Namun, yang dibawa justru jenazah nomor 6  untuk dimakamkan di TPU Balearjosari.

“Memang ada (jenazah tertukar), saya rasa itu manusiawi saja, teman-teman (tim pemulasaraan) kan kecapekan (lelah) juga. Kerja sebelumnya itu sehari semalam diguyur hujan, jadi harus dimaklumi, jadi yang perlu disikapi bijak, kesalahan satu kali jangan merusak perjuangan yang hampir satu tahun,” kata Takroni menanggapi insiden jenazah COVID-19 tertukar di Kota Malang.

Baca Juga: Duel Carok di Kabupaten Malang, Dua Orang Tewas

Load More