Bimo Aria Fundrika
Minggu, 10 Januari 2021 | 21:15 WIB
Ilustrasi merekam hubungan seksual. (Shutterstock)

SuaraMalang.id - Banyak pasangan seringkali kerap merekam video saat mereka sedang berhubungan seks. Sebagian dari mereka menganggap bahwa video itu hanya sekadar untuk dikonsumsi pribadi.

Tapi dengan maraknya kasus penyebaran video intim, banyak pasangan yang kemudian berpikir ulang, apakah merekam video saat berhubungan seks baik atau tidak.

Seksolog Zoya Amirin mengatakan menonton kembali rekaman aktivitas seksual bersama pasangan, bisa memberikan kebahagiaan tersendiri.

"Mereka lakukan evaluasi berdua melihat bagaimana diri mereka ketika melakukan hubungan seksual, habis itu dihapus enggak apa-apa," ujar Zoya melalui sambungan telepon dengan suara.com beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Seksolog Ungkap Perbedaan Video Erotis dan Video Porno, Mau Tahu?

Hubungan Seksual Saat Hamil. (Elements Envato)

"Ada juga yang disimpan untuk jadi evaluasi untuk mengenang. Kan seksi melihat diri mereka sendiri sebagai orang ketiga, ternyata keren banget," sambungnya.

Mirisnya meski awalnya mempersilahkan kliennya melakukan hal tersebut bersama pasangan, kini Zoya tidak lagi  

"Cuma saya tidak sarankan lagi (merekam video hubungan seksual) saat ini," aku Zoya.

Hal ini lantaran negara belum bisa melindungi hak privasi warga negaranya. Misalnya saat menyimpan video seksual bersama suami atau istri sebagai dokumentasi, tiba-tiba ponsel diretas dan video jadi tersebar luas.

Alih-alih fokus mengejar siapa pelaku penyebaran, negara diberi kesempatan bisa menghukum pemilik video, yang tak lain adalah korban peretasan.

Baca Juga: Gisel dan Nobu Kelainan Seksual Eksibisionis? Seksolog Ungkap Fakta

"Kenapa? Karena negera tidak melindungi lagi privasi rakyatnya, dan saya kecewa banget sama negara dalam hal ini," ungkap Zoya.

Zoya juga menambahkan tidak hanya bisa dihukum, korban peretasan yang video pribadinya disebarkan juga harus menanggung aib sosial, terlebih bagi perempuan.

"Kalaupun dilindungi negara orang yang menyebarkan dihukum, tapi video udah kesebar. Malu juga, susah mau ngembaliin aib, apalagi untuk perempuan. Pasti lebih banyak didiskriminasi perempuannya," pungkasnya.

Load More