SuaraMalang.id - Sebanyak 2 ribu calon mahasiswa asing dari 62 negara menyerbu pendaftaran mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Para calon mahasiswa ini hendak berkuliah di universitas dengan julukan kampus putih tersebut untuk tahun akademik 2025/2026 kampus.
Lebih dari 2.000 calon mahasiswa ini bersaing untuk mengisi bangku pendidikan Program Sarjana, Magister, hingga Doktoral UMM.
Diprediksi jumlah mahasiswa asing yang hendak mendaftar ini akan terus bertambah selama beberapa bulan ke depan.
Baca Juga:Jalan Pakis-Turen Makin Lebar, Diusulkan Pindah Pengelolaan ke Provinsi
Menurut Kepala Unit Perekrutan Mahasiswa Baru (PMB) UMM, Wahyu Kurniawan, jumlah ini merupakan hasil dari prestasi dan eksistensi UMM sebagai kampus inklusi berbasis global.
"Ini dikuatkan UMM dengan masuk dalam barisan kampus terbaik berdasarkan sistem perangkingan Asia dan dunia, seperti QS Top Universities Asian University Rangking (701), AppliedHe Asean Rangking (73), Times Higher Education (1501+), dan lainnya," katanya.
Selain itu ia menuturkan bahwa UMM juga menyediakan berbagai fasilitas akademik dan nonakademik demi menunjang pengembangan mahasiswa asing.
Bahkan, juga ada Direktorat Saintek yang fokus menghasilkan produk berbasis riset.
“Program ini ditujukan untuk mengasah hard skill dan soft skills mahasiswa, serta memperkokoh kompetensi alumni di era modern berdasarkan fokus keilmuan masing-masing,” katanya.
Baca Juga:Arema FC Pulang Kampung, 2 Laga Penghujung Liga 1 di Stadion Kanjuruhan?
Cara ini diyakini sebagai satu langkah guna memperluas jejaring internasional melalui kerja sama dan kemitraan dengan universitas luar negeri.
Selain itu juga membawa manfaat ganda dimana mahasiswa asing dapat menempuh studi di UMM, dan sebaliknya melalui program pertukaran pelajar.
UMM juga menawarkan program berbasis kearifan lokal yang menarik perhatian mahasiswa asing untuk mendalami kebudayaan Indonesia, yakni melalui berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berbasis seni dan budaya menjadi daya tarik tersendiri.
UMM juga memberikan berbagai beasiswa, baik dari pemerintah, negara asal mahasiswa dan beasiswa unggulan, seperti sUMMit Scolarship yang memberi kesempatan mahasiswa asing untuk belajar di lingkungan akademik UMM yang dinamis dan asri.
Selanjutnya, publikasi jurnal dari program riset dan pengabdian yang dilakukan dosen maupun mahasiswa menjadi indikator minat bagi calon mahasiswa mancanegara.
“Empat strategi ini menjadi bukti nyata upaya UMM dalam menjadikan kampus sebagai tujuan studi global yang nyaman dan terjamin,” ujarnya.
Wahyu berharap para mahasiswa asing untuk tidak hanya mengembangkan kompetensi akademiknya, tetapi juga berkontribusi nyata melalui karya-karya yang berdampak bagi masyarakat. Dengan demikian, kolaborasi ide dan gagasan dengan mahasiswa UMM menjadi ruang strategis untuk melahirkan inovasi lintas keilmuan.
"Melalui riset, pengabdian, dan jejaring global, mahasiswa asing menjadi bagian penting dari visi UMM sebagai kampus berkelas dunia yang humanis dan inklusif," katanya.
Sementara itu, Rektor UMM, Prof Nazaruddin Malik menegaskan bahwa Kampus Putih UMM senantiasa meningkatkan kualitas pendidikannya, termasuk meraih berbagai prestasi dan rekognisi agar semakin memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Hal-hal inilah yang membuat UMM banyak peminat, termasuk mereka para pendaftar dari berbagai negara Asia, Eropa, Amerika, Afrika dan lainnya,” tuturnya.
Sekitar 2.000 pendaftar calon mahasiswa UMM warga asing dari 62 negara tersebut di antaranya berasal dari Saudi Arabia, Pakistan, Afganistan, Turkey, Cyprus, dan terbanyak dari Nigeria.
Universitas Muhammadiyah Malang adalah salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia. Universitas yang berdiri pada tahun 1964 ini berinduk pada organisasi Muhammadiyah dan merupakan perguruan tinggi Muhammadiyah terbesar di Jawa Timur.
Universitas ini juga menjadi salah satu perguruan tinggi swasta terkenal di Malang, Jawa Timur. (ANTARA)