Ghost Call Resahkan Petugas Darurat 112 Kota Batu

Panggilan semacam ini kerap membuat petugas harus merespons ke lapangan, hanya untuk mendapati bahwa laporan tersebut tidak benar.

Bernadette Sariyem
Kamis, 13 Februari 2025 | 12:53 WIB
Ghost Call Resahkan Petugas Darurat 112 Kota Batu
Ilustrasi telepon darurat.

SuaraMalang.id - Layanan panggilan darurat 112 milik Pemerintah Kota (Pemkot) Batu telah banyak dimanfaatkan masyarakat sejak diluncurkan pada Oktober 2024.

Namun, sayangnya, masih banyak panggilan iseng dan laporan palsu yang justru merugikan petugas di lapangan.

Berdasarkan data dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batu, dalam kurun Juni-Desember 2024, layanan 112 menerima 61.897 panggilan masuk, tetapi 57.073 di antaranya terputus.

Dari jumlah tersebut, hanya 1.308 panggilan yang benar-benar dijawab operator, sementara 4.824 panggilan masuk ke operator.

Baca Juga:Pelaku Eksibisionis Bergentayangan di Kota Batu, Seorang Siswi SMP Sampai Trauma

Kepala Diskominfo Kota Batu, Onny Ardianto, menyebut bahwa dari seluruh panggilan yang masuk, terdapat berbagai jenis, mulai dari laporan asli, permintaan informasi, hingga panggilan iseng seperti "ghost call" dan "prank call".

"Dari seluruh laporan asli, ada 67 panggilan yang telah ditindaklanjuti oleh petugas terkait. Artinya, layanan ini sudah dimanfaatkan masyarakat dengan baik, namun masih banyak penyalahgunaan yang merugikan petugas," ujar Onny, Kamis (13/2/2025).

Ghost Call dan Prank Call Meresahkan

Dalam enam bulan terakhir, 783 panggilan tidak tercatat, di antaranya 306 ghost call (panggilan tanpa suara) dan 97 prank call (laporan darurat palsu).

Panggilan semacam ini kerap membuat petugas harus merespons ke lapangan, hanya untuk mendapati bahwa laporan tersebut tidak benar.

Baca Juga:Viral! Sindikat Copet Beraksi di Dua Mall Malang dan Kota Batu

"Prank call ini cukup menghambat. Misalnya, ada laporan kecelakaan yang setelah dicek ternyata tidak ada kejadian apapun. Ini sangat merugikan, karena petugas yang seharusnya bisa membantu situasi darurat lain justru terbuang waktunya," jelas Onny.

Ia mengingatkan bahwa layanan 112 adalah panggilan bebas pulsa yang bisa digunakan oleh siapa saja.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan menggunakan layanan ini secara bijak dan bertanggung jawab, serta hanya untuk situasi darurat yang benar-benar membutuhkan penanganan cepat.

Distribusi Laporan dan Wilayah Terbanyak
Dari laporan asli yang diterima, distribusi panggilan darurat terbanyak masuk ke:

  • Dinas Kesehatan, 23 laporan
  • Pemadam Kebakaran (Damkar),  15 laporan
  • Kepolisian, 8 laporan
  • Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 4 laporan

Sementara itu, sebaran kejadian paling banyak terjadi di Kecamatan Batu (42 laporan), Kecamatan Junrejo (13 laporan), dan Kecamatan Bumiaji (12 laporan).

Dengan meningkatnya pemanfaatan call center 112, Pemkot Batu berharap masyarakat lebih sadar untuk tidak menyalahgunakan layanan ini, sehingga benar-benar bisa membantu mereka yang membutuhkan pertolongan darurat.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini