SuaraMalang.id - Laga pekan kedelapan Liga 1 2024/2025 antara Arema FC dan Malut United yang akan digelar pada Sabtu (19/10/2024) di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, akan menjadi momen reuni yang penuh nostalgia.
Pasalnya, Malut United memiliki sejumlah mantan pemain dan staf yang pernah membela Arema FC di masa lalu. Kehadiran mereka di tim promosi tersebut berpotensi menjadi "mantan jahat" yang bisa menyulitkan Singo Edan dalam pertandingan nanti.
Tim yang berstatus sebagai salah satu dari tiga tim promosi bersama PSBS Biak dan Semen Padang itu, kini diperkuat oleh beberapa mantan penggawa Arema yang siap unjuk gigi melawan klub lamanya.
Setidaknya ada dua pemain yang pernah berseragam Arema di masa lalu, yaitu Ilham Udin Armaiyn dan Yandi Sofyan Munawwar.
Baca Juga:Waspada Serangan Balik Mematikan, Arema FC Antisipasi Kebangkitan Malut United
Selain dua pemain tersebut, Malut United juga diperkuat oleh beberapa mantan staf pelatih Arema di jajaran tim kepelatihannya.
Di antaranya adalah Pelatih Kiper Alan Haviluddin, Asisten Pelatih Kiper Joko Ribowo, Analis Alief Syafrizal, dan Pelatih Fisik Gaselly Jun Panam.
Dengan begitu banyak sosok yang mengenal baik karakter permainan Arema FC, laga ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Singo Edan.
Ilham Udin Armaiyn
Ilham Udin Armaiyn pernah menjadi bagian dari skuad Arema FC di musim Liga 1 2022/2023. Pemain asli Maluku ini dikenal sebagai penyerang sayap yang memiliki kecepatan dan kemampuan penetrasi yang baik.
Baca Juga:Joel Cornelli Siapkan Skema Kejutan, Pemain Muda Arema FC Siap Unjuk Gigi
Saat memperkuat Arema, Ilham tampil dalam 27 pertandingan dengan mencatatkan tiga gol dan dua assist. Kini, Ilham berperan besar dalam keberhasilan Malut United promosi ke Liga 1 musim ini.
Meski hingga pekan ketujuh Liga 1 musim ini belum pernah dimainkan, Ilham Udin berpotensi menjadi kejutan di laga melawan Arema.
Pelatih Malut United, Imran Nahumarury, bisa jadi menyimpan Ilham sebagai senjata rahasia untuk melawan mantan klubnya.
Pengalaman Ilham di Liga 1 dan pengetahuannya tentang karakter permainan Arema bisa menjadi faktor penting yang perlu diwaspadai oleh tim Singo Edan.
Yandi Sofyan Munawwar
Yandi Sofyan Munawwar pernah memperkuat Arema FC pada Indonesia Super League (ISL) 2013, meski saat itu tidak banyak mendapatkan kesempatan bermain.
Pemain asal Garut ini kemudian melanglang buana ke berbagai klub, termasuk pernah bermain di Australia bersama Brisbane Roar. Musim lalu, Yandi membela Persikabo 1973, namun hengkang ke Malut United setelah timnya terdegradasi.
Musim ini, Yandi baru dimainkan satu kali sebagai pemain pengganti selama 15 menit. Meski jarang tampil, Yandi memiliki motivasi lebih saat menghadapi Arema.
Keinginannya untuk membuktikan kemampuan di hadapan mantan klubnya bisa menjadi ancaman serius bagi lini pertahanan Singo Edan.
Staf Pelatih Malut United yang Pernah Bersama Arema
Bukan hanya di lapangan, Malut United juga memiliki beberapa sosok mantan Arema di barisan tim kepelatihannya. Mulai dari Pelatih Kiper Alan Haviluddin, Asisten Pelatih Kiper Joko Ribowo, Analis Alief Syafrizal, hingga Pelatih Fisik Gaselly Jun Panam.
Khusus Alief Syafrizal, ia pernah menjadi pelatih kepala Arema Putri di Liga 1 Putri 2019, dan cukup mengenal kultur serta gaya permainan Singo Edan.
Dengan keberadaan mereka di jajaran pelatih Malut United, analisis tentang kekuatan dan kelemahan Arema FC tentu bisa dilakukan lebih mendalam.
Hal ini berpotensi memberikan keunggulan taktis bagi Malut United yang baru pertama kali bertemu Arema di Liga 1.
Malut United: Tim Promosi yang Tidak Bisa Dipandang Sebelah Mata
Malut United, yang dikenal dengan julukan Laskar Kie Raha, sejauh ini menunjukkan performa yang cukup solid sebagai tim promosi.
Hingga pekan ketujuh, mereka berhasil menembus peringkat ke-11 klasemen dengan poin yang sama dengan Arema FC.
Salah satu pencapaian terbaik mereka adalah kemenangan 1-0 di kandang PSS Sleman, sebuah hasil yang menunjukkan bahwa Malut United mampu memberikan kejutan kepada tim-tim mapan Liga 1.
Pelatih Arema FC, Joel Cornelli, menyadari ancaman yang bisa diberikan oleh tim promosi tersebut. Dalam persiapan timnya, Joel menekankan pentingnya mengantisipasi gaya permainan cepat dan serangan balik yang menjadi andalan Malut United.
“Malut United memainkan strategi serangan balik yang cepat dan efektif. Mereka lebih banyak menikmati momen bertahan sebelum melakukan transisi serangan balik dengan cepat. Itu yang perlu kita waspadai,” ujar Joel Cornelli.
Misi Arema untuk Tiga Poin
Pertandingan ini akan menjadi momen krusial bagi Arema FC untuk meraih tiga poin guna memperbaiki posisi di papan klasemen.
Saat ini, Arema masih berjuang untuk naik ke peringkat yang lebih baik setelah awal musim yang tidak terlalu memuaskan.
Dukungan penuh dari Aremania diharapkan bisa memberikan motivasi lebih bagi pemain Arema untuk tampil maksimal.
Sementara itu, bagi Malut United, laga ini akan menjadi kesempatan untuk terus mempertegas status mereka sebagai tim promosi yang mampu bersaing di Liga 1.
Pertemuan antara kedua tim ini diprediksi akan berlangsung ketat, dengan Malut United yang siap memberikan perlawanan sengit.
Dengan banyaknya mantan pemain dan staf Arema di kubu lawan, laga ini bisa menjadi ajang pembuktian bagi mereka yang pernah berseragam Singo Edan.
Apakah mereka akan tampil sebagai "mantan jahat" yang menyulitkan Arema, atau justru Arema yang akan menunjukkan keunggulannya sebagai tim besar di hadapan para mantan?
Kita tunggu jawabannya pada Sabtu (19/10/2024) di Stadion Soepriadi, Kota Blitar.
Kontributor : Elizabeth Yati