PBNU Respons Penyerangan Dua Anggota Banser di Karawang

Gus Yahya menginformasikan bahwa telah diadakan rapat virtual dengan PWNU Jawa Barat, PCNU Karawang, dan Bekasi untuk meredam situasi.

Bernadette Sariyem
Selasa, 13 Agustus 2024 | 18:46 WIB
PBNU Respons Penyerangan Dua Anggota Banser di Karawang
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraMalang.id - Video penyerangan terhadap dua anggota Banser yang sedang mengawal seorang kiai di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Sabtu (10/8/2024) telah viral dan memicu respons dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dalam video tersebut, tampak kedua anggota Banser mengalami luka parah di wajah.

Menanggapi insiden ini, Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf, mengadakan konferensi pers di kantor PCNU Surabaya.

Dia mengungkapkan bahwa penyerangan tersebut mungkin terkait dengan kontroversi nasab habaib yang sedang ramai diperbincangkan, termasuk isu seputar Baalawi.

“Kami meminta semua pihak untuk saling menghormati perbedaan pendapat dan tidak menjadikan ini bahan olok-olok,” ujar Gus Yahya, sapaan akrab Ketua Umum PBNU.

Baca Juga:Kritik Rencana PBNU Terjun ke Bisnis Tambang, Netizen Pelesetkan Logo NU

Gus Yahya juga menekankan pentingnya menahan diri dan tidak membuat pernyataan yang dapat memicu reaksi emosional.

Gus Yahya menginformasikan bahwa telah diadakan rapat virtual dengan PWNU Jawa Barat, PCNU Karawang, dan Bekasi untuk meredam situasi.

"Kami sudah mendapatkan gambaran tentang perkembangan kasus ini dan kepolisian sudah mulai memproses," tambahnya.

Lebih lanjut, Gus Yahya menyampaikan bahwa instruksi telah diberikan kepada pengurus NU di Jawa Barat untuk menempuh jalur hukum dan menyerahkan kasus ini kepada kepolisian.

Dia mengajak semua jajaran Banser dan Ansor untuk tidak mengambil tindakan sendiri dan mematuhi hukum.

Baca Juga:Gus Ipul Bilang Jangan Pilih Capres yang Didukung Abu Bakar Baasyir, Timnas Amin: Rasis

“Mari kita hormati perbedaan di antara kita dan tidak melanjutkan artikulasi saling mencemooh. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua, khususnya warga NU, agar masalah ini tidak terus berlanjut,” pungkas Gus Yahya.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini