Misteri Kematian Wanita di Malang: Luka Sayat, Lebam, dan Barang Hilang, Benarkah Dibunuh Teman

Segera setelah menemukan istrinya, Juanto berteriak meminta bantuan, yang memicu kerumunan tetangga yang datang untuk membantu.

Bernadette Sariyem
Rabu, 17 Juli 2024 | 18:25 WIB
Misteri Kematian Wanita di Malang: Luka Sayat, Lebam, dan Barang Hilang, Benarkah Dibunuh Teman
Ilustrasi garis polisi [suara.com/Nur Habibie]

SuaraMalang.id - Wanita berusia 48 tahun, Sunik, warga Dusun Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, ditemukan tewas di rumahnya dalam kondisi mengenaskan pada hari Selasa (16/7/2024).

Kepolisian mengungkapkan bahwa korban diduga dibunuh oleh temannya sendiri, yang telah berkunjung ke rumahnya pada hari yang sama.

Menurut laporan, kepala korban dibenturkan ke tembok kamarnya sebelum mayatnya diletakkan di atas dipan dan ditutup dengan selimut.

Pemeriksaan awal menunjukkan adanya luka sayatan pada wajah dan lebam biru pada mata korban, serta lubang yang diduga akibat tusukan benda tajam di pelipis kanannya.

Baca Juga:ART di Malang Diduga Jadi Korban Pembunuhan, 6 Saksi Diperiksa

Ketua RT setempat, Fresio, mengatakan bahwa Sunik telah memberitahu dirinya dua hari sebelum kejadian tentang rencana kedatangan seorang teman wanita dari luar kota. Namun, teman tersebut baru tiba pada hari kejadian.

“Tanggal 15 itu saya tunggu lagi karena korban bilang temannya mau menginap. Ternyata tidak datang melapor,” kata Fresio, Rabu (17/7/2024).

Korban dan temannya sempat terlihat keluar untuk makan siang sebelum tragedi terjadi. Suami Sunik, Juanto, menemukan istrinya dalam keadaan meninggal ketika pulang kerja sekitar pukul 16.00.

Segera setelah menemukan istrinya, Juanto berteriak meminta bantuan, yang memicu kerumunan tetangga yang datang untuk membantu.

Polisi telah memulai penyelidikan mendalam terkait kasus ini dan sedang mengumpulkan keterangan dari tetangga dan kerabat korban.

Baca Juga:Siapa Tamu Perempuan Sebelum Wanita di Pakis Tewas? Polisi Lakukan Penyelidikan

“Kami langsung memanggil polisi karena tidak berani menyentuh jenazah,” ujar Fresio.

Barang-barang pribadi korban, seperti sepeda motor, handphone, dan dompet, dilaporkan hilang, meningkatkan dugaan perampokan sebelum pembunuhan.

Familia dan kerabat korban terkejut mendengar kabar duka ini.

“Katanya Nik dibegal, tapi kami tidak menyangka kalau sampai meninggal dunia,” ujar Siana, kakak korban, yang menggambarkan Sunik sebagai seorang pekerja keras dan anggota keluarga yang peduli.

Kasus ini masih dalam pengembangan lebih lanjut oleh pihak kepolisian untuk mengungkap motif dan menangkap pelaku di balik kejahatan tragis ini.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini