SuaraMalang.id - Satu mahasiswa bernama Dimas Febriansa (23), warga Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, yang dilaporkan hanyut terseret arus Sungai Brantas pada Jumat (14/6/2024), telah ditemukan meninggal dunia.
Korban ditemukan pada Sabtu sore sekitar pukul 17.00 WIB, tersangkut di bebatuan besar di Dam Bloboh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Komandan Tim Basarnas Jawa Timur, Gani Wiratama, mengungkapkan kondisi tragis penemuan korban.
"Korban tersangkut di bebatuan dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," ujar Gani, Senin (17/6/2024).
Baca Juga:Tragis! Mahasiswa Unikama Hanyut di Sungai Brantas Saat Latihan Rafting
Tim pencari menggunakan delapan unit perahu rafting untuk menyusuri Sungai Brantas, mengatasi arus kencang dan medan yang bervariasi untuk menjangkau lokasi korban.
Pencarian melibatkan 60 personel gabungan dari Basarnas Jatim, Basarnas Surabaya, BPBD Kabupaten Malang, Potensi SAR Malang Raya, serta kepolisian dan militer setempat.
"Kami menghadapi banyak kendala selama pencarian, termasuk arus sungai yang kencang dan banyaknya bebatuan. Namun, kami berhasil mengatasi kendala tersebut dan menemukan korban," lanjut Gani.
Dimas Febriansa adalah anggota Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam (Himpa) Whisnu Citra Universitas PGRI Kanjuruhan Malang.
Dia bersama dua rekannya, Krisna Duta Indonesia dan Ali Lala, sedang melakukan latihan keterampilan rescue di Desa Curungrejo saat kejadian. Arus sungai yang deras dan tingginya debit air dikabarkan menjadi penyebab tragedi ini.
Baca Juga:Sungai Brantas 'Mendidih': Limbah Industri dan Rumah Tangga Biang Keladinya?
Kepolisian setempat, melalui Kapolsek Kepanjen AKP Moh. Lutfi, mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai, terutama saat kondisi air sedang tidak stabil.
Insiden ini menjadi pengingat penting tentang bahaya yang dapat terjadi di alam liar dan pentingnya kehati-hatian serta persiapan yang memadai dalam kegiatan outdoor.
Kontributor : Elizabeth Yati