SuaraMalang.id - Arema FC menghadapi tantangan berat untuk meninggalkan zona degradasi setelah mengalami kekalahan besar dengan skor 1-4 dari PSS Sleman pada pertandingan pekan ke-31 BRI Liga 1 2023-2024 yang berlangsung Senin lalu.
Kekalahan ini mempertahankan posisi mereka di peringkat ke-16 dengan koleksi 31 poin, semakin memperburuk situasi tim dalam upaya menghindari degradasi.
Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro, mengkritik rapuhnya lini pertahanan timnya yang telah kebobolan sembilan gol dalam tiga pertandingan terakhir.
"Kami sudah mengevaluasi masalah kebobolan dari situasi bola mati, namun masih terjadi. Ada kekurangan dalam penerapan man to man marking di pertahanan kami," ujar Widodo.
Dalam pertandingan tersebut, Arema sempat menyamakan kedudukan setelah tertinggal lebih dulu. Namun, menurut Widodo, pemainnya kehilangan fokus, memungkinkan PSS Sleman untuk menambah gol dan memperluas keunggulan.
"Setelah kebobolan, kami berhasil menyamakan skor dan memiliki ambisi untuk memenangkan pertandingan. Namun, Sleman yang akhirnya memanfaatkan kesempatan," jelasnya.
Menyisakan tiga pertandingan lagi di musim ini, Arema FC dijadwalkan berhadapan dengan tim-tim kuat seperti PSM Makassar, Madura United, dan Borneo FC.
Widodo menyatakan bahwa tidak ada pilihan lain bagi timnya selain memenangkan semua laga tersisa jika ingin mempertahankan posisi mereka di Liga 1 musim depan.
Kondisi saat ini menuntut Arema FC untuk segera memperbaiki aspek pertahanan dan mentalitas pemain di lapangan agar dapat menghadapi tantangan yang akan datang dan memastikan kelangsungan mereka di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Kontributor : Elizabeth Yati