SuaraMalang.id - Tim Singo Edan, Arema FC, menghadapi ancaman serius degradasi setelah kalah telak 1-4 dari PSS Sleman.
Pertandingan yang diharapkan sebagai kesempatan untuk mendapatkan poin penting justru berakhir dengan kegagalan komunikasi di lini pertahanan yang menjadi penyebab kebobolan empat gol.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, tim Arema FC menunjukkan kelemahan signifikan dalam koordinasi antar pemain di area pertahanan.
“Sebenarnya ini pertandingan yang sangat seru. Tapi kami kurang dalam komunikasi di belakang,” ungkap Dedik Setiawan, striker Arema FC.
Baca Juga:Arema FC Pulang Dini Hari Usai Ditekuk PSS Sleman, Sorenya Langsung Latihan
Dia menambahkan bahwa gol-gol yang bersarang di gawang mereka, khususnya tiga dari empat gol, terjadi karena kegagalan komunikasi yang fatal.
Kesalahan paling kritis terjadi pada gol ketiga, di mana Julian Guevara bermaksud memberikan bola melalui sundulan ke Julian Schwarzer, namun kiper tersebut sudah terlanjur maju sehingga terjadi gol bunuh diri.
“Ini akan dievaluasi oleh coach,” tegas Dedik, menyoroti bahwa masalah ini bukan hanya tanggung jawab pelatih tetapi juga para pemain yang perlu melakukan introspeksi diri.
Situasi ini menambah tekanan pada Arema FC yang sekarang tidak hanya kalah poin tetapi juga head to head dari Tim Super Elja, meningkatkan risiko mereka untuk turun kasta di akhir musim.
“Dan untuk saya dan teman-teman akan introspeksi. Kami masih ada beberapa pertandingan,” tutur Dedik, mengakui bahwa setiap pemain harus menilai kembali kontribusi mereka dan memperbaiki kesalahan untuk pertandingan selanjutnya.
Baca Juga:PSS Sleman Tak Hanya Kalahkan Arema FC Tapi Juga Tundukkan Cuaca Panas
Arema FC saat ini berada di posisi yang sulit di klasemen dan setiap pertandingan sisa di musim ini menjadi krusial bagi kelangsungan mereka di liga utama.
Tim pelatih dan pemain harus bekerja keras untuk mengatasi masalah internal dan mempersiapkan strategi yang lebih solid untuk menghindari degradasi.
Kontributor : Elizabeth Yati