SuaraMalang.id - Semeru erupsi pada Rabu (10/4/2024) malam. Gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu teramati mengalami letusan sekitar pukul 19:52 WIB.
Berdasarkan data yang diperoleh, kolom abu terpantau berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang. Ketinggiannya mencapai ± 500 m di atas puncak (± 4176 mdpl).
Hembusan kolom abu mengarah ke udara. Laporan tersebut dibuat saat erupsi masih berlangsung.
Dikutip dari Beritajatim.com--partner Suara.com, Liswanto, A.P. dari ESDM memberikan rekomendasi kepada masyarakat sekitar kaki Gunung Semeru.
Baca Juga:Waspada! Erupsi Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Guguran
Pihaknya meminta kepada warga untuk menghindari aliran gunung Semeru.
“Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” kata Liswanto.
Dia juga mengingatkan bahaya lontaran batu (pijar). Karena itu diimau untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru.
Berikutnya, waspada adanya potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Waspada daerah terdampak di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Warga diminta juga menghindari sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca Juga:Jadwal Imsakiyah Lumajang dan Sekitarnya 19 Maret 2024
