Warga Malang Waspada Demam Berdarah, Sudah 10 Orang Meningggal Dunia

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Malang kian mengkhawatirkan. Jumlah pasiennya terus meningkat sejak awal 2024.

Baehaqi Almutoif
Senin, 01 April 2024 | 05:12 WIB
Warga Malang Waspada Demam Berdarah, Sudah 10 Orang Meningggal Dunia
Ilustrasi pasien (pexels.com/Anna Shvets)

SuaraMalang.id - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Malang kian mengkhawatirkan. Jumlah pasiennya terus meningkat sejak awal 2024.

Data dari Dinkes Kabupaten Malang, hingga 23 Maret 2024 sudah 905 kasus dengan kematian 10 orang.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Malang, Chairiyah mengatakan, kasus DBD hampir merata di 12 kelurahan, 378 desa, dan 33 kecamatan.

Paling banyak, kasus DBD dengan kematian berada di Kecamatan Wagir dan Turen. Masing-masing wilayah ada dua orang meninggal dunia.

Baca Juga:Jadwal Imsakiyah Malang dan Sekitarnya 31 Maret 2024

“Sisanya delapan kecamatan menurut data masing-masing satu orang kematian,” ujarnya dilansir dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com, Minggu (31/3/2024).

Sebagai perbandingan, pada 2023 jumlah 1009 kasus dengan kematian 9 orang dalam setahun. Dengan wilayah terbanyak berada di Sumberpucung sebanyak dua orang kematian.

Dia pun memperingatkan warga Malang untuk tetap waspada akan bahaya demam berdarah.

DBD memiliki ciri-ciri dengan demam tinggi secara mendadak, nyeri di sekujur tubuh dan muncul bintik kemerahan.

Pada kasus tertentu bisa sampai pendarahan melalui hidung atau gusi. Segera periksakan apabila ditemukan ciri-ciri tersebut. Terlebih jika sudah mengeluarkan darah.

Baca Juga:Terkuak! Pelaku Tega Aniaya Putri Selebgram Emy Aghnia Gegara Korban Menolak Diobati

“Bila tanda itu muncul harap segera melakukan pemeriksaan ke dokter,” tegasnya.

Dinkes Kabupaten Malang terus melakukan penanggulangan untuk memutus rantai penularan DBD dan mencegah terjadinya KLB (kejadian luar biasa). Salah satunya dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menguras, menutup, dan mengubur.

“Kami lakukan penyuluhan juga kepada masyarakat,” tambahnya.

Saat ini penderita DBD di Kabupaten Malang persentasenya banyak menyasar usia 15 tahun ke atas sebanyak 70 persen. Sedangkan di bawah 15 tahun 30 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini