SuaraMalang.id - Menyikapi maraknya penjualan makanan dan minuman takjil selama bulan suci Ramadan 2024, Pemerintah Kota Batu mengambil langkah preventif dengan merencanakan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar-pasar takjil.
Inisiatif ini diambil untuk memastikan bahwa produk yang dijual kepada masyarakat aman dan tidak membahayakan kesehatan.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menekankan pentingnya kesadaran para pedagang tentang kesehatan produk yang mereka jual.
"Kami ingin memastikan bahwa makanan dan minuman yang dijual di pasar takjil memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan, dan tidak ada produk yang merugikan kesehatan pembeli," ujar Aries, Minggu (17/3/2024).
Baca Juga:Pemkot Batu Intervensi Kenaikan Harga Bahan Pokok dengan Gerakan Pangan Murah Ramadan 2024
Sidang akan dilakukan secara acak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pedagang, dengan tujuan untuk memastikan keautentikan kondisi produk yang dijual.
Tim yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan BPOM akan mengambil sampel produk dari pedagang secara acak untuk diperiksa.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Batu, Monika Kartikaning Fajar Ain, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mencegah potensi keracunan makanan yang dapat menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Kami akan fokus pada makanan dan minuman yang rentan tercemar bakteri dan mengandung bahan berbahaya seperti pewarna, pemanis, dan pengawet," kata Monika.
Sebanyak 35 pedagang takjil dari tiga kecamatan se-Kota Batu akan dipilih secara acak untuk diperiksa.
Baca Juga:Dusun Brau Desa Gunungsari Rawan Tanah Longsor, Warga Direkomendasikan untuk Relokasi
Pemeriksaan sampel akan dilakukan menggunakan alat sanitarian kit untuk tes cepat, dan hasilnya akan langsung ditindaklanjuti dengan edukasi serta pemberian stiker sebagai penanda bahwa pedagang telah mendapatkan pembinaan.
"Apabila ditemukan sampel yang mengandung bahan berbahaya, langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium kesehatan pangan," terang Monika.
Inisiatif Pemkot Batu ini diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan pangan kepada masyarakat yang berbelanja takjil selama bulan Ramadan, sekaligus meningkatkan kesadaran pedagang tentang pentingnya menjaga kualitas dan keamanan produk yang mereka jual.
Kontributor : Elizabeth Yati