SuaraMalang.id - Warga Kabupaten Bojonegoro menghadapi kenaikan harga telur yang cukup signifikan menjelang bulan Ramadan 2024.
Diketahui, harga per kilogram telur kini mencapai Rp 35 ribu, naik dari harga sebelumnya yang berada di kisaran Rp 25 ribu per kilogram.
Kenaikan ini telah berlangsung sejak tanggal 13 Maret 2024, menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen.
Wandira, seorang pedagang di pasar Bojonegoro, menyatakan bahwa kenaikan harga telur ini terbilang tinggi, bahkan untuk pembelian secara grosir, harga yang dipatok adalah Rp 30 ribu per kilogram dengan minimal pembelian sebanyak 10 kilogram.
Baca Juga:Polres Probolinggo Amankan Truk Pengangkut Arak Bali Selama Ramadan 1445H
"Kalau beli ecer ya kena harga Rp 35 ribu per kilogram," ungkapnya pada Minggu (17/3/2024).
Penyebab utama dari lonjakan harga ini adalah peningkatan kebutuhan konsumsi telur di masyarakat selama bulan puasa, yang bertepatan dengan musim panen.
"Konsumsi telur masyarakat meningkat saat bulan puasa, terlebih dibarengi masa panen. Sebab, petani dalam menyediakan konsumsi buruh pemanen padi kebanyakan menggunakan telur," jelas Wandira.
Kondisi ini pun mendapat keluhan dari masyarakat, seperti yang diungkapkan oleh Ratih, warga Kecamatan Kapas. Telur menjadi menu utama berbuka dan sahur bagi keluarganya.
Selain itu, menjelang hari raya Idulfitri, telur juga kerap digunakan sebagai bahan baku pembuatan kue lebaran. "Semoga harganya dapat segera turun," harap Ratih.
Baca Juga:Hotel di Kota Batu Alami Sepi Tamu Selama Ramadan, Andalkan Penjualan Paket Buka Puasa
Kenaikan harga telur di bulan suci ini tentu menjadi perhatian bagi masyarakat Bojonegoro yang mengandalkan komoditas ini sebagai salah satu sumber protein utama.
Pemerintah setempat diharapkan dapat mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan harga, sehingga tidak memberatkan masyarakat yang ingin menjalankan ibadah puasa dengan lancar.
Kontributor : Elizabeth Yati