37 KPPS Banyuwangi Ambruk Akibat Kelelahan Selama Pemilu 2024

"Enam jenis keluhan tersebut menjadi yang paling banyak dikeluhkan oleh petugas saat kami melakukan penanganan medis," ucap Amir.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 17 Februari 2024 | 16:18 WIB
37 KPPS Banyuwangi Ambruk Akibat Kelelahan Selama Pemilu 2024
ILUSTRASI - Petugas KPPS sedang melayani calon pemilih di salah satu TPS Pekanbaru, Rabu (14/2/2024). [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraMalang.id - Pesta demokrasi Pemilu 2024 yang berlangsung meriah di Banyuwangi ternyata menyisakan kisah pilu. Sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dilaporkan ambruk, dan beberapa di antaranya bahkan meninggal dunia akibat kelelahan selama proses pemungutan dan rekapitulasi suara.

Dinas Kesehatan Banyuwangi mencatat, ada 37 petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan medis akibat gangguan kesehatan yang dialami selama bertugas di pemilu serentak ini.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut, 24 orang dirawat di puskesmas dan 13 lainnya memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

"Sebanyak 9 orang harus menjalani rawat inap dan 4 orang mendapatkan perawatan rawat jalan. Kami bersyukur karena pasien-pasien yang mengalami gangguan kesehatan selama pemilu kini telah pulih," jelas Amir.

Baca Juga:Prabowo Segera Disidang, Kasus Mafia Tanah

Amir menambahkan bahwa keluhan yang dialami oleh petugas KPPS umumnya meliputi mual, sakit kepala, muntah, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), alergi, dan hipertensi. Kondisi ini diduga disebabkan oleh jadwal kerja yang padat, di mana petugas tidak memiliki kesempatan untuk makan atau beristirahat dengan cukup.

"Enam jenis keluhan tersebut menjadi yang paling banyak dikeluhkan oleh petugas saat kami melakukan penanganan medis," ucap Amir.

Lebih lanjut, Amir menyebutkan bahwa dari total petugas KPPS yang mengalami gangguan kesehatan, 30 di antaranya adalah laki-laki dan 7 sisanya perempuan.

Kasus kelelahan petugas KPPS tersebar di delapan wilayah, dengan jumlah terbanyak ditemukan di Kalibaru, sebanyak 7 orang, diikuti oleh wilayah Banyuwangi, Giri, Kabat, Srono, dan beberapa wilayah lainnya.

Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi penyelenggara pemilu dan dinas kesehatan setempat untuk mengantisipasi dan mengambil langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, terutama dalam menjamin kesehatan dan keselamatan petugas KPPS yang berada di garis depan pelaksanaan demokrasi.

Baca Juga:PDI Perjuangan Pimpin Sementara Real Count Pemilu DPRD Kota Malang

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini