SuaraMalang.id - Pemain Arema FC, Evan Dimas terancam menjadi contoh berikutnya dari pemain berbakat Indonesia yang gugur di usia emas sebagai pesepak bola.
Eks pemain Timnas Indonesia U-19 itu disebut-sebut bakal pensiun dini. Kabar itu disampaikan pertama kali oleh komentator Liga 1 dan Liga 2, Labieb Sadat.
Labieb tidak menjelaskan secara detail siapa sosok pemain yang akan pensiun dini itu. Ia cuma menyebut pemain asal Surabaya dan tidak bermain untuk Persebaya Surabaya.
Netizen lantas berspekulasi liar hingga memunculkan nama Evan Dimas sebagai kemungkinan terbesarnya. Terlebih, Lebieb menambah keterangan pemain itu merupakan nama besar di sepak bola Indonesia.
"Satu pemain asal Surabaya (saat ini tidak bermain di Persebaya) akan memutuskan 'pensiun muda' di akhir musim Liga 1 2023/2024 ini," kata Labieb dari akun Twitter @labiebsadat, Jumat (20/10).
"Ada yang tahu kira-kira siapa? Clue: Big Profile," lanjut Labieb.
Evan Dimas sendiri merupakan jebolan Persebaya Junior yang bermain di sana pada 2010-2013. Kini, ia membela Arema FC.
Namun tersiar kabar bahwa pemain 28 tahun itu akan didepak oleh Singo Edan karena tidak masuk skema permainan pelatih Fernando Valente.
Evan bahkan sudah tidak terlihat dalam skuad Arema FC sejak laga melawan Borneo FC pada awal Oktober lalu. Kondisi ini semakin menguatkan kemungkinan Evan pensiun dini.
Belakangan, staf Arema FC menyebut bahwa Evan Dimas sedang sakit dan menjalani pemulihan di Surabaya sehingga harus absen membela Arema FC.
Apa yang terjadi pada Evan dan masa depan yang tak menentu ini jadi ironi di lain sisi. Pasalnya, Evan sempat digadang-gadang menjadi salah satu gelandang terbaik di Indonesia.
Evan sempat menjalani karier yang cemerlang bersama Bhayangkara FC, hingga sempat bermain di Malaysia bersama Selanhor.
Kendati begitu, Evan dinilai tak pernah mencapai level terbaiknya. Masalah cedera menjadi salah satu alasan Evan menurun dan kian menghilang.
Kondisi itu pula yang membuat Evan Dimas kehilangan tempat di Timnas Indonesia setelah sempat beberapa kali diberi kepercayaan oleh Shin Tae-yong.
Kontributor: Aditia Rizki