SuaraMalang.id - Pemain sepak bola Indonesia, Asnawi Mangkualam Bahar, baru-baru ini berbagi tentang rintangan yang dihadapinya sejak hijrah ke Korea Selatan untuk memperkuat tim Jeonnam Dragons.
Berbicara dalam wawancara dengan akun YouTube Sport77 Official, dikutip hari Sabtu (16/9/2023), Asnawi mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesarnya adalah mencari makanan halal.
"Paling sulit adalah soal makanan. Di Korea kan banyak yang non-halal. Jadi susah buat cari makanan," cerita pemain berusia 23 tahun ini.
Bukan hanya makanan yang menjadi tantangan bagi Asnawi. Ia juga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena perbedaan bahasa.
Baca Juga:Alasan Asnawi Mangkualam Ogah Ikuti Jejak Sang Ayah Jadi Pelatih Usai Gantung Sepatu
Meski demikian, ia mengaku sudah mulai mempelajari bahasa Korea untuk memudahkan komunikasi sehari-hari. Tapi hanya terbatas pada frasa-frasa yang digunakan dalam permainan sepak bola atau saat pergi ke restoran.
Sementara itu, di lapangan, Asnawi harus beradaptasi dengan gaya permainan yang berbeda yang menekankan pada kekuatan fisik dan stamina tinggi.
Menurutnya, intensitas permainan di Korea Selatan cenderung meningkat di menit-menit akhir pertandingan, berbeda dengan yang biasa dijumpainya di Indonesia.
"Banyak yang harus diadaptasi, termasuk kondisi lapangan yang lebih soft di Korea Selatan yang membuat saya harus mengganti jenis sepatu yang saya gunakan," tambah Asnawi.
Sejak dipinang oleh Ansan Greeners dari PSM Makassar pada awal tahun 2021, Asnawi telah mencuri perhatian klub KLeague 2 lainnya, Jeonnam Dragons, yang akhirnya merekrutnya pada 27 Januari 2023.
Baca Juga:Terungkap Sudah! Rekan Setim Ungkap Fakta Hubungan Asmawi Mangkualam dan Fuji
Selama bermain di Korea, pemain muda ini terus belajar dan beradaptasi, tidak hanya dalam hal permainan, tetapi juga dalam mengatasi tantangan sehari-hari yang dia hadapi di negara baru.
Dengan tekad kuat untuk terus maju, Asnawi Mangkualam Bahar mengambil setiap tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang, baik sebagai pemain sepak bola maupun sebagai individu.
Kontributor : Elizabeth Yati