SuaraMalang.id - Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Raffi Ahmad, Jeje Govinda terbuka tentang rasa sakit yang ia alami saat pertama kali mengetahui perselingkuhan istrinya, Syahnaz Sadiqah, dengan Rendy Kjaernett.
Jeje, yang bernama asli Ritchie Ismail, menangis dan terbata-bata saat menggambarkan momen tersebut, mengungkapkan rasa perih yang ia rasakan.
"Pas gue tahu kejadian itu, hal pertama yang gue lakukan saat itu, gue peluk dia, 'Ini gue ada salah apa?', di situ gue nggak marah sama sekali, 'Kenapa kamu bisa melakukan ini (selingkuh)? Kurangnya aku apa?', sakit," ungkap Jeje dengan mata berkaca-kaca di kanal YouTube RANS, dikutip hari Senin (7/8/2023).
Wawancara ini juga mengungkap alasan di balik keputusan Jeje untuk tetap mempertahankan rumah tangganya dengan Syahnaz meskipun banyak yang menentangnya dan bahkan menyebutnya sebagai laki-laki lembek.
Baca Juga:Tak Mau Ceraikan Syahnaz yang Selingkuh, Jeje Govinda: Aku Lakukan Semua Demi Anak...
"Gue bertahan buat anak gue juga, gue mempertahankan keutuhan rumah tangga gue, dan itu pasti sakit sih, cuman kuncinya adalah ikhlas sih," jelasnya.
Jeje juga menyatakan kepercayaannya bahwa setiap orang bisa berubah menjadi lebih baik dan menegaskan bahwa ia tidak ingin sepenuhnya menyalahkan Syahnaz. Ia bahkan berusaha menjaga nama baik istrinya di depan publik.
Raffi Ahmad sendiri, yang juga hadir dalam wawancara tersebut, mengungkapkan perasaan malunya saat pertama kali tahu adiknya berselingkuh dan mengaku bersyukur karena Jeje bisa bersikap dewasa dalam menghadapi situasi ini.
"Gue mau bilang terima kasih karena lu udah menjadi laki-laki yang penuh cinta kasih, lu udah mau tetap bersama adik gue, lu udah mau mempertahankan semuanya, dan gue doain lu bisa terus lanjutin hidup lu ke depan bersama keluarga lu," kata Raffi.
Kisah ini adalah contoh yang menyentuh tentang bagaimana cinta, pengertian, dan komitmen bisa mengatasi bahkan pengkhianatan paling menyakitkan.
Jeje Govinda memilih untuk menempatkan anak-anaknya dan keyakinannya dalam kemampuan Syahnaz untuk berubah di atas segalanya, meskipun harus menghadapi penghakiman dan ejekan dari orang lain.
Keharuan dan emosi yang ditampilkan dalam wawancara ini tidak diragukan lagi akan menginspirasi banyak pasangan yang sedang menghadapi tantangan dalam pernikahan mereka.
Kontributor : Elizabeth Yati