Termasuk Silent Disease, Osteoporosis Baru Terdeteksi Usai Terjadi Patah Tulang

Osteoporosis dibagi menjadi dua golongan besar berdasarkan penyebabnya.

Eleonora PEW
Rabu, 02 November 2022 | 11:53 WIB
Termasuk Silent Disease, Osteoporosis Baru Terdeteksi Usai Terjadi Patah Tulang
Ilustrasi lansia mengidap osteoporosis [Foto: Antara]

SuaraMalang.id - Sering kali osteoporosis disebut sebagai silent disease atau penyakit yang tidak disadari lantaran tidak akan menunjukkan gejala jika belum terjadi komplikasi patah tulang.

Medical General Manager Kalbe dr Esther Kristiningrum dalam siaran resminya, Rabu, mengatakan osteoporosis tidak terjadi secara tiba-tiba. Namun baru akan menunjukkan tanda-tanda saat sudah terjadi patah tulang.

"Patah tulang yang terjadi dapat menyebabkan gejala seperti rasa nyeri, bengkak pada sekitar lokasi patah tulang, atau terjadi perubahan bentuk tulang," ujar dr Esther.

Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang sering dialami oleh orang lanjut usia atau usia tua. Namun, anak atau orang yang berusia lebih muda juga bisa mengalaminya.

Baca Juga:Osteoporosis Anak Muda Sering Tak Disadari, Baru Ketahuan Setelah Patah Tulang

dr Esther menjelaskan, osteoporosis dibagi menjadi dua golongan besar, berdasarkan penyebabnya.

Yang pertama adalah osteoporosis primer, yakni osteoporosis pada wanita pasca-menopause akibat penurunan hormon estrogen.

Penurunan hormon tersebut ternyata berperan dalam pembentukan jaringan tulang, dan osteoporosis pada usia lanjut yang disebut juga osteoporosis senilis.

Selanjutnya, osteoporosis sekunder, yang disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti penyakit ginjal, infeksi tulang, atau penyakit saluran pencernaan.

Pemakaian obat-obatan jangka panjang seperti obat kortikosteroid atau obat anti-kejang juga menyebabkan osteoporosis Pasien patah tulang akibat jatuh atau kecelakaan, juga bisa lebih rentan mengalami osteoporosis.

Baca Juga:Jangan Abaikan Osteoporosis, Rajin Olahraga dan Makan Makanan Sehat Jadi Kunci

Untuk mencegah terjadinya osteoporosis, tulang harus sehat dan kuat. Salah satu caranya adalah dengan menjalankan gaya hidup sehat seperti berolahraga yang teratur 30-45 menit dengan frekuensi sekitar 3-5 kali per minggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini