CEO Tesla Elon Musk Bantah Pecat Karyawan Twitter

Pemilik baru Twitter, Elon Musk membantah kabar yang mengatakan kalau dirinya memecat karyawan Twitter beberapa waktu lalu.

Muhammad Taufiq
Senin, 31 Oktober 2022 | 13:00 WIB
CEO Tesla Elon Musk Bantah Pecat Karyawan Twitter
Pendiri dan CEO Tesla Motors Elon Musk. [Dok.Antara]

SuaraMalang.id - Pemilik baru Twitter, Elon Musk membantah kabar yang mengatakan kalau dirinya memecat karyawan Twitter beberapa waktu lalu.

Bos Tesla itu mengatakan, pemberitaan sejumlah media terkait kabar Ia memecat karyawan sebelum 1 November untuk mencegah pemberian hibah saham tidak benar.

Elon Musk membalas "Ini salah" pada salah satu cuitan di platform Twitter yang menanyakan kabar pemecatan karyawan itu, disiarkan Reuters, Senin waktu setempat.

The New York Times pada Minggu (30/10) melaporkan Musk memerintahkan pemecatan karyawan Twitter sebelum 1 November. Pada tanggal itu, karyawan mendapatkan hibah saham sebagai bagian dari kompensasi.

Baca Juga:Bantah Kabar Pecat Karyawan Twitter Sebelum 1 November, Elon Musk: Ini Salah

The New York Times mengutip sejumlah narasumber yang mengetahui isu itu, pemecatan karyawan Twitter berlangsung mulai Sabtu (29/10). Sejumlah tim mengalami pemecatan karyawan lebih banyak dibandingkan tim lainnya.

Sejumlah media memberitakan Elon Musk memecat para petinggi Twitter setelah menyelesaikan akuisisi senilai 44 miliar dolar Amerika Serikat.

Mereka yang dipecat adalah CEO Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan pimpinan legal dan kebijakan Vijaya Gadde.

Musk menuduh mereka menyesatkan dia dan investor soal jumlah akun palsu di dalam platform. ANTARA

Firma riset Equilar mengatakan para eksekutif yang dipecat berupaya mendapatkan uang pesangon senilai 122 juta dolar AS.

Baca Juga:Siap-Siap, Akun Twitter Centang Biru Bakal Ditarik Biaya Langganan

Sementara The Information, berdasarkan informasi dari narasumber yang mengetahui isu itu, melaporkan empat eksekutif Twitter diberhentikan karena "sebab tertentu". Alasan itu digunakan untuk menghindari pembayaran pesangon dan saham yang belum diinvestasikan.

Reuters belum bisa mengonfirmasi kabar ini, baik dari Twitter maupun perwakilan eksekutif yang dikeluarkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini