Kemarin Gaduh Rencana Autopsi Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan sampai Update Banjir Parah di Malang Selatan

Sejumlah peristiwa masih menjadi sorotan di Malang Raya kemarin, Rabu (19/10/2022).

Muhammad Taufiq
Kamis, 20 Oktober 2022 | 07:50 WIB
Kemarin Gaduh Rencana Autopsi Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan sampai Update Banjir Parah di Malang Selatan
Pejalan kaki melintasi mural bertema tragedi Kanjuruhan di Jalan Sigura-gura, Malang, Jawa Timur, Jumat (14/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa].

SuaraMalang.id - Sejumlah peristiwa masih menjadi sorotan di Malang Raya kemarin, Rabu (19/10/2022). Mulai dari update kasus Tragedi Kanjuruhan Malang, terutama soal ribut-ribut rencana autopsi jenazah para korban.

Kemudian ada sejumlah peristiwa viral di media sosial dan berita soal update penanganan banjir parah yang melanda sejumlah daerah di Malang Selatan. Berikut ini peristiwa-peristiwanya:

1. Gaduh soal rencana autopsi jenazah korban Tragedi Kanjuruhan

Kehilangan dua putri kesayangannya saat Tragedi Kanjuruhan menjadi duka mendalam bagi Devi Athok. Pria berusia 43 tahun ini mengaku emosi setelah mendengar penjelasan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.

Baca Juga:Hari Ini Ketum PSSI Iwan Bule Dijadwalkan Diperiksa Polda Jatim Kasus Tragedi Kanjuruhan

Kala itu, Dedi menyatakan penyebab kematian ratusan suporter Aremania bukan disebabkan oleh gas air mata, tetapi akibat terinjak-injak. Kontan emosi Devi tak terperi. Ia mengatakan pernyataan itu merupakan bentuk pembodohan kepada masyarakat.

"Polisi bilang kematian bukan gas air mata, tapi karena terinjak-injak. Sopo seng gak pegel (siapa yang nggak marah). Kok segampang itu buat pembodohan masyarakat. Aku pegel (kesal) dan melawan dari situ," katanya seperti dikutip Times Indonesia-jaringan Suara.com pada Rabu (19/10/2022).

Devi pun membeberkan sejumlah fakta yang didapatinya sendiri saat menyaksikan kedua putrinya sudah terbujur kaku. Ia menyimpulkan kematiannya terjadi karena sesuatu hal yang tak wajar.

2. Sembilan kecamatan di Malang Selatan terendam banjir

Sembilan kecamatan di Kabupaten Malang dilanda bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Pemkab Malang pun menyatakan telah menyalurkan sejumlah bantuan untuk penanganan bencana tersebut.

Baca Juga:Tak Ada Adegan Tembakan Gas Air Mata ke Tribun, Ini Penjelasan Polri

Bupati Malang M Sanusi di Desa Sitiarjo, Kabupaten Malang, Rabu mengatakan bahwa sejumlah bantuan logistik yang telah disalurkan pada wilayah terdampak bencana tersebut diantaranya adalah satu ton beras dan 1.000 botol air mineral pada masing-masing kecamatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini