Kemarin Masih Update Tragedi Kanjuruhan, Mulai dari Rencana Renovasi Stadion sampai Kisah Pilu Aremania Probolinggo

Tragedi Kanjuruhan Malang masih ramai dan menjadi sorotan publi kemarin, Kamis (03/10/2022).

Muhammad Taufiq
Jum'at, 14 Oktober 2022 | 08:35 WIB
Kemarin Masih Update Tragedi Kanjuruhan, Mulai dari Rencana Renovasi Stadion sampai Kisah Pilu Aremania Probolinggo
Stadion Kanjuruhan, markas Arema FC di Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (13/10/2022). [Suara.com/Aziz Ramadani]

SuaraMalang.id - Tragedi Kanjuruhan Malang masih ramai dan menjadi sorotan publi kemarin, Kamis (03/10/2022). Salah satunya rencana renovasi total stadion hingga kisah pilu seorang Aremania asal Probolinggo yang menolak pulang.

Aremania asal Probolinggo ini bernama Rusdi. Ia nampak linglung tinggal di stadion, alasannya menunggu tiga temannya yang meninggal beberapa waktu lalu. Selain itu masih ada sejumlah peristiwa lainnya terkait Tragedi Kanjuruhan ini:

1. Stadion Kanjuruhan bakal direnovasi total

Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang Jawa Timur ( Jatim ) bakal direnovasi total. Hal ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Baca Juga:PSSI Buka Posko Trauma Healing Tragedi Kanjuruhan Senin Pekan Depan di Malang

Perbaikan atau renovasi stadion ini dilakukan paska-Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya beberapa waktu lalu yang menewaskan 132 suporter dan melukai ratusan orang lainnya.

Renovasi ini tujuannya meningkatkan keselamatan para penonton pada saat berada di stadion. Pemkab sebelumnya telah mengajukan anggaran Rp 480 miliar untuk renovasi stadion tersebut.

Menteri Basuki menjelaskan alasan kenapa pemerintah pada akhirnya memutuskan membangun atau merenovasi total bangunan tersebut. Rencana itu dilakukan setelah mempertimbangkan audit bangunan.

2. Kisah Rusdi Aremania Probolinggo

Begini update kondisi terbaru si Rusdi, Aremania asal Probolinggo berusia 17 tahun yang diketahui mondar-mandir di Stadion Kanjuruhan Malang beberapa hari terakhir.

Baca Juga:Mahfud MD Nyatakan Tugas TGIPF Tragedi Kanjuruhan Rampung, Laporan Lengkap Diberikan ke Presiden Jumat Siang

Ia kini sudah dievakuasi oleh para Aremania. Asisten Pelatih Arema FC, Kuncoro, mengatakan para pemain klub Singo Edan bahkan mencarinya langsung ke stadion. Ia akhirnya dievakuasi dan rencananya bakal dipondokkan.

Sebelumnya, Rusdi ini diketahui sejak Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 01 Oktober 2022 lalu berada di Stadion Kanjuruhan Malang. Ia tidak mau pulang dan mengaku masih menunggu tiga temannya.

Padahal tiga teman Rusdi: satu perempuan dan dua laki-laki, tewas dalam tragedi yang menewaskan 132 orang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut.

3. Kontras serukan polisi hentikan aksi intimidatif

Federasi KontraS, Andi Irfan mengungkapkan bahwa ada polisi melakukan intimidasi kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Pihaknya menyerukan agar kepolisian menghentikan aksi-aksi intimidatif tersebut.

"Kami mendapat informasi bahwa aparat kepolisian terutama dari Polres Malang mengunjungi rumah keluarga korban untuk mendorong agar keluarga korban tidak melakukan upaya hukum terkait peristiwa ini," katanya, Kamis (13/10/2022).

Dijelaskannya, ada seorang polisi berseragam telah mendatangi rumah salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dan meminta agar tidak menempuh jalur hukum terkait peristiwa memilukan pada 1 Oktober 2022 lalu tersebut.

"Buat kami itu adalah bentuk intimidasi, Federasi KontraS mendesak Polri menghentikan hal itu," tegasnya.

4. Kompolnas sebut penyidikan Tragedi Kanjuruhan terus maju

Ketua Harian Komisi Nasional Kepolisian (Kompolnas) Benny Mamoto mengatakan, bahwa proses penyidikan tragedi Kanjuruhan terus menunjukkan kemajuan signifikan. Terkini, polisi dan kejaksaan melakukan pendalaman kasus di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.

Benny menjelaskan, Kompolnas datang ke Stadion Kanjuruhan untuk mengawal proses pendalaman penyidikan.

"Kami hadir untuk supervisi jalannya penyidikan yang dilakukan. Kami lihat kemajuannya cukup signifikan, hadir Inafis Polri dan kejaksaan melihat supaya nanti menyamakan persepsi lebih mudah," ujarnya, Kamis (13/10/2022).

"Mudah-mudahan cepat lah (penyidikan tuntas)," imbuh dia.

5. Gas air mata polisi memicu kematian

Berdasarkan kesimpulan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), penggunaan gas air mata menimbulkan kepanikan dan konsentrasi massa di pintu keluar, sehingga berakhir dengan kematian. Kesimpulan itu disampaikan oleh Ketua LPSK Hasto Atmojo.

“Penggunaan gas air mata telah menimbulkan kepanikan dan konsentrasi massa di pintu keluar, menyebabkan kurang oksigen, sesak napas, lemas, hingga berakhir kematian. Bahkan, kematian ini juga ada ditimbulkan karena terinjak-injak oleh penonton yang lain,” kata Hasto dalam Konferensi Pers LPSK terkait Tragedi Kanjuruhan Malang, disiarkan di kanal YouTube infolpsk, dipantau dari Jakarta, Kamis.

Hasto mengungkapkan bahwa penyelenggara tidak melaksanakan simulasi pengamanan pra pertandingan, sehingga patut diduga penyelenggara tidak siap menghadapi situasi yang terjadi pada 1 Oktober 2022 tersebut.

“Kedua, penyelenggara pertandingan tidak mematuhi peraturan PSSI Pasal 21 dan Pasal 22, ketiga, aparat keamanan tidak mematuhi peraturan FIFA Pasal 19,” ucap Hasto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini