SuaraMalang.id - Anggota Komisi 3 DPR RI Arteria Dahlan menentang narasi-narasi yang menyalahkan suporter akibat dari Tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Politisi PDI-P ini menyoroti upaya Polri mencari-cari kesalahan dari Aremania, julukan suporter Arema FC.
"Suporter tidak bisa disalahkan," katanya ditemui awak media di Stadion Kanjuruhan, Kamis (13/10/2022).
Ia mengatakan, narasi Polisi menemukan minuman keras (miras) tidak bisa dijadikan untuk menyudutkan pihak suporter.
Baca Juga:Diperiksa soal Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Tunggu Kehadiran Ketum PSSI Iwan Bule Hari Ini
"Tidak ada alasan miras, bisa masuk stadion bukan salah suporter, tapi salah keamanan," ujarnya.
Arteria juga menyoroti pernyataan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, bahwa gas air mata bukan penyebab utama kerusuhan hingga menyebabkan 132 korban meninggal dan ratusan korban luka-luka. Terlebih Polri mengakui bahwa ada gas air mata yang kedaluwarsa.
"Sebelum ada kajian (terkait efek gas air mata) sebaiknya kita hati- hati dan cermat melontarkan pendapat," jelasnya.
Kedatangannya ke Stadion Kanjuruhan bersama seluruh stakeholder terkait, yakni ingin mencari kebenaran atas fakta.
"Fakta sebenarnya seperti apa, bagaimana peletakan kewajiban hukum para stakeholder dan pihak-pihak terkait yang dapat dimintakan pertanggungjawaban," jelasnya.
Baca Juga:Bahas Tragedi Kanjuruhan, Najwa Shihab Sebut PSSI Sudah Hilang Rasa Malu dan Miskin Empati
Kemudian, masih kata dia, bagaimana SOP pengambilan kebijakan stakeholder terkait sehubungan dengan penyelenggaraan pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, 1 Oktober 2022.
"Kami ingin melihat lebih jauh lagi dari investigasi ini. Pertanggungjawaban polisi sejauh mana, apa cukup dengan pak Kapolda dicopot, apa cukup pak ketua panpel (tersangka)," jelasnya.