Sempat Terputus Akibat Longsor, Jalur Lumajang-Malang Kini Bisa Kembali Dilalui

Akses jalan Lumajang-Malang sempat terputus akibat longsor

Galih Priatmojo
Rabu, 12 Oktober 2022 | 18:45 WIB
Sempat Terputus Akibat Longsor, Jalur Lumajang-Malang Kini Bisa Kembali Dilalui
Petugas BPBD Lumajang menangani material lumpur akibat longsor di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Selasa (11/10/2022). (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)

SuaraMalang.id - Akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang, Jawa Timur melalui Desa Ranu Pani yang terdampak longsor dan banjir lumpur, dapat dilalui kembali setelah ditangani petugas didukung sejumlah alat berat.

"Jalan Desa Ranu Pani sempat ditutup akibat banjir lumpur dan tanah longsor, namun tim gabungan sudah membersihkan material lumpur yang menutup jalan," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang di Lumajang, Rabu.

Akses jalan Lumajang-Malang lewat Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro sempat ditutup akibat terjadinya longsoran tebing dan banjir lumpur sepanjang dua kilometer pada 8 Oktober 2022. Akses jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat karena tertimbun material lumpur.

"Upaya penanganan dilakukan oleh petugas BPBD, TNI-Polri dan relawan, yang juga melibatkan alat berat yang dimiliki oleh BPBD Lumajang untuk membersihkan material longsoran dan lumpur yang menutupi jalan," tuturnya.

Baca Juga:Aksi Polisi Malang Sujud Massal Minta Maaf ke Korban Tragedi Kanjuruhan, Akademisi: Lebay!

Ia mengatakan penanangan material longsor dan banjir lumpur di Desa Ranu Pani sudah selesai dilaksanakan, namun pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada selama cuaca ekstrem.

"BPBD juga sudah mendistribusikan bantuan di antaranya matras, selimut, terpal, paket sembako, dan perlengkapan mandi untuk warga yang terdampak bencana longsor dan banjir lumpur," katanya.

Kepala Desa Ranu Pani Untung mengatakan akses jalan sudah bisa dilalui kembali dan banyak bantuan yang datang dipusatkan di posko bencana di Balai Desa Ranu Pani.

"Banjir lumpur dan tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (8/10) merupakan terparah sejak dirinya menjabat sebagai kepala desa selama tiga tahun terakhir," ujarnya.

Ia mengatakan masyarakat akan menangani sisa material lumpur yang berada di sejumlah titik yang tidak terlalu parah dengan menggunakan alat seadanya karena akses jalan menuju Desa Ranu Pani sudah bisa dilalui. [ANTARA]

Baca Juga:Renovasi Stadion Kanjuruhan dan Bangun Monumen, Pemkab Malang Ajukan Rp 580 Miliar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini