Kunjungi Korban Luka Tragedi Kanjuruhan, TGIPF: Sejumlah Korban Masih Alami Pendarahan Mata hingga Sesak Napas

TGIPF tragedi Kanjuruhan mendorong seluruh pihak terkait untuk turut memberi perhatian khusus terhadap korban tragedi Kanjuruhan

Galih Priatmojo
Minggu, 09 Oktober 2022 | 17:36 WIB
Kunjungi Korban Luka Tragedi Kanjuruhan, TGIPF: Sejumlah Korban Masih Alami Pendarahan Mata hingga Sesak Napas
Tembakan gas air mata ke arah tribun penonton di Kanjuruhan Malang [Foto: Twitter]

SuaraMalang.id - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Sabtu (8/10/2022) mengunjungi sejumlah korban luka Tragedi Kanjuruhan baik yang mengalami luka berat, sedang, dan ringan.

Kunjungan pertama TGIPF  yakni ke kediaman Fabianca Cheendy Chairun Nisa (14 tahun). Gadis tersebut mengalami pendarahan dalam mata, sesak napas, dan batuk-batuk. Retina matanya sampai detik ini tidak ada warna putihnya.

Selain itu, TGIPF juga menemui dua bersaudara Rafi Atta Dzia'ul Hamdi (14) dan kakaknya Yuspita Nuraini (25). Sang adik mengalami pendarahan dalam mata dan kakaknya sampai detik ini masih batuk dan sesak napas. Begitu juga M. Iqbal (16 tahun) yang juga mengalami pendarahan dalam mata serta luka luka di kaki dan pinggang akibat terinjak-injak. Sementara Ahmad Afiq Aqli asal Jember masih dirawat dengan mata merah, kaki dan tangan patah. Semua gara-gara gas air mata.

Sampai detik ini tercatat total korban 705 orang, terdiri dari korban meninggal dunia 130 orang, jumlah korban luka 575 orang. Korban luka terbagi ke dalam tiga kategori, luka ringan sebanyak 5067orang, luka sedang 45 orang, dan luka berat sebanyak 23 orang.

Baca Juga:TGIPF Tragedi Berdarah Datangi Stadion Kanjuruhan, TNI (Purn) Suwarno: Tim Bertemu dengan Semua Unsur Pengamanan

Sementara korban yang masih menjalani rawat inap 36 orang. Para korban luka harus menjalani perawatan intensif. Bukan cuma soal luka jasmani, tapi juga luka rohani. Trauma healing menjadi salah satu yang menghantui. Karena itu, pihak-pihak terkait harus memberikan perhatian khusus. Karena mereka korban hidup pastinya akan mengalami guncangan psikologis yang perlu pendampingan agar bisa menjalani hidup dengan normal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini