Data Jumlah Anak yang Terdampak Tragedi Kanjuruhan, KPAI Akan Beri Pendampingan Psikis

"Banyak anak yang langsung pulang, padahal membutuhkan pemulihan pascaperistiwa."

Eleonora PEW
Rabu, 05 Oktober 2022 | 19:42 WIB
Data Jumlah Anak yang Terdampak Tragedi Kanjuruhan, KPAI Akan Beri Pendampingan Psikis
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjenguk korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar pada Rabu (5/10/2022). [Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden]

SuaraMalang.id - Jumlah anak yang dirawat akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur masih dalam proses pendataan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Kami terus koordinasi dengan Dinkes, Dinas PPPA, termasuk menelusuri anak yang luka ringan," kata Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring, dan Evaluasi KPAI Jasra Putra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan, pendataan dilakukan karena belum ada data terpilah antara korban anak dan orang dewasa, sementara jumlah anak yang meninggal ada 33 anak.

Pihaknya menduga, dalam tragedi tersebut, terdapat anak-anak yang mengalami luka ringan dan langsung pulang ke rumah.

Baca Juga:Begini Rasanya Terkena Tembakan Gas Air Mata, Netizen: Nggak Sanggup Hati Ngebayangin di Stadion Kanjuruhan yang Tertutup

Menurut dia, anak-anak ini juga harus ditelusuri keberadaannya agar mereka dapat diberikan pendampingan psikis.

"Bagaimana kondisi anak-anak lainnya, padahal situasi yang dihadapi sama. Artinya banyak anak yang langsung pulang, padahal membutuhkan pemulihan pascaperistiwa," katanya.

KPAI juga masih menelusuri anak-anak yang menjadi yatim maupun yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan.

"Data-data ini masih kami dalami, (korban meninggal) apakah memiliki anak," kata Jasra Putra.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, tragedi di Stadion Kanjuruhan menyebabkan 131 orang meninggal dunia, 440 orang luka ringan, dan 29 orang luka berat.

Baca Juga:Aksi Kekerasan Oknum Anggota TNI di Stadion Kanjuruhan, Jenderal Dudung Beri Tanggapan Berbeda

Sebelumnya, kericuhan terjadi selepas pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10) malam.

Petugas keamanan menggunakan gas air mata untuk menghalau para pendukung saat kerusuhan membesar dan tindakan tersebut membuat penonton yang panik berdesak-desakan keluar dari stadion.

Akibat kejadian tersebut, banyak pendukung yang meninggal dunia maupun terluka. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini