Sebut Data Penonton di Kanjuruhan Tak Jelas, Komdis PSSI Sarankan Stadion-Stadion Pakai Kursi Tunggal

Erwin pun memberikan masukan agar ke depan stadion-stadion di Indonesia menggunakan kursi tunggal dan pendataan tiket yang akurat.

Eleonora PEW
Selasa, 04 Oktober 2022 | 19:09 WIB
Sebut Data Penonton di Kanjuruhan Tak Jelas, Komdis PSSI Sarankan Stadion-Stadion Pakai Kursi Tunggal
Sejumlah coretan berisi kekecewaan menghiasi dinding Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Mereka minta agar kasus Tragedi Kanjuruhan yang menelan lebih dari 100 orang meninggal dunia diusut tuntas. [Suara.com/Dimas Angga]

SuaraMalang.id - Menurut Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI Erwin Tobing, jumlah penonton yang hadir kala terjadi tragedi Kanjuruhan tidak jelas. Dalam tragedi pada di Satdion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam itu, diketahui bahwa 125 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.

"Tribune penonton di Kanjuruhan belum 'single seat' (kursi tunggal-red) sehingga tidak terukur. Inilah yang membuat ada pihak yang mengatakan 40 ribu atau 45 ribu orang di sana," ujar Erwin dalam konferensi pers yang diikuti secara virtual dari Jakarta, Selasa.

Menurut purnawirawan polisi berpangkat akhir Inspektur Jenderal tersebut, ketidakjelasan itulah yang membuat pihaknya tidak bisa memastikan apakah kapasitas Stadion Kanjuruhan pada laga Liga 1 Indonesia 2022-2023 Arema FC versus Persebaya melebihi batas atau tidak.

Komdis PSSI pun menyalahkan panitia pelaksana pertandingan Arema FC atas kesimpangsiuran data penonton tersebut.

Baca Juga:Pengunduran Diri Valentino Jebreeet Dari Liga 1 BRI 2022/2023 Disambut Positif Artis hingga Pemain Sepak Bola

Meski begitu, Erwin pun memberikan masukan agar ke depan stadion-stadion di Indonesia menggunakan kursi tunggal dan pendataan tiket yang akurat.

Sementara anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Ahmad Riyadh menyampaikan bahwa panpel Arema FC mengaku menjual 42 ribu tiket pertandingan dari 45 ribu kapasitas maksimal.

Ahmad menambahkan, pihak kepolisian sempat mengimbau agar panpel hanya menjual tiket sebanyak-banyaknya 75 persen dari jumlah penonton maksimal.

Akan tetapi, ketika imbauan itu keluar, tiket terlanjur ludes dibeli penonton.

"Pada akhirnya, berdasarkan hasil rapat, jumlah personel keamanan yang ditambah," tutur Ahmad.

Baca Juga:Polres Tanjung Balai Gelar Salat Gaib untuk Korban Tragedi Kanjuruhan Malang

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya pada laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini