Poster Unik Demo Kenaikan Harga BBM di DPRD Banyuwangi, Kata-kata Gus Samsudin hingga Ojo Dibandingke

Ratusan mahasiswa berunjuk rasa di kantor DPRD Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka memprotes kenaikan harga BBM, Selasa (6/9/2022).

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 06 September 2022 | 18:03 WIB
Poster Unik Demo Kenaikan Harga BBM di DPRD Banyuwangi, Kata-kata Gus Samsudin hingga Ojo Dibandingke
Mahasiswi demo kenaikan harga BBM dengan membawa pamflet bertuliskan kata-kata Gus Samsudin di depan DPRD Banyuwangi, Selasa (6/9/2022).[Suara.com/Achmad Hafid Nurhabibi]

SuaraMalang.id - Ratusan mahasiswa berunjuk rasa di kantor DPRD Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka memprotes kenaikan harga BBM, Selasa (6/9/2022).

Namun di tengah ketegangan penyampaian aspirasi para mahasiswa tersebut, ada yang menarik dalam aksi demo kenaikan harga BBM.

Kata-kata Gus Samsudin 'Hooh Tenan!,' yang mendadak viral setelah pemilik padepokan Nur Dzat Sejati juga dibawa-bawa untuk mengkritik kebijakan kenaikan BBM.

Selain perkataan Gus Samsudin, judul lagu 'Ojo Dibandingke' ciptaan Abah Lala yang dibawakan Farel Prayoga saat tampil dihadapan Presiden Joko Widodo saat upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 di Istana Negara juga disematkan dalam satu kalimat.

Baca Juga:Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi, Ratusan Mahasiswa PMII Minta UMK Banyumas Juga Ikut Naik

Kata-kata Gus Samsudin dan judul lagu 'Ojo Dibandingke' tersebut dituliskan dalam atribut aksi berupa selebaran pamflet sebagai penegasan terhadap pemerintah yang dinilai keliru menaikkan harga BBM di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang mulai merangkak naik pasca Pandemi Covid-19. 

"Rakyat ojo dibanding2ke!!!, eksekutif kakean ngombe cendol dawet, ho'oh tenan!!!," tulis salah seorang mahasiswi pada pamflet atribut demo.

Nisa, pembawa pamflet tersebut mengatakan jika pamflet tersebut sebagai upayanya menyampaikan protes terhadap pemerintah yang menaikkan harga BBM cukup signifikan, hatinya menjerit melihat rakyat semakin berat untuk menjangkau harga BBM.

"Maksud saya tu pemerintah jangan membandingkan rakyat bawah dengan pribadi mereka, rakyat butuh harga BBM yang terjangkau, malah saat ini naik, benar-benar gak habis pikir saya," ungkap Nisa.

Nisa juga menyayangkan kenaikan BBM yang cukup tinggi, bagi masyarakat memang cukup memberatkan, imbas kenaikan harga BBM menurut nisa bakal berimbas terhadap harga bahan kebutuhan pokok lainnya.

Baca Juga:Kalah Galak! Momen Massa Demo Kenaikan Harga BBM Ciut Usai Dibentak Balik Emak-emak: Kami Harus Kerja!

"Misal sekarang BBM naik, secara tidak langsung harga kebutuhan lainnya akan naik, karena BBM menjadi kunci operasionalnya," cetus Nisa.

Selanjutnya koordinator aksi Aris Rahmatullah menyebut jika tuntutan mahasiswa yang terdiri dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM Banyuwangi) tersebut untuk menolak secara tegas kenaikan harga BBM.

"Atas nama rakyat dan mahasiswa, secara tegas kami menolak dan meminta DPRD Banyuwangi untuk mengawal sikap penolakan kami hingga ke pemerintah pusat," ujar Aris.

Kontributor : Achmad Hafid Nurhabibi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini