SuaraMalang.id - Situbondo memiliki banyak destinasi wisata menari. Salah satunya wisata pantai. Di pesisir selatan kabupaten ini ada salah satu spot wisata populer bagi masyarakat, yakni Panyai Pasir Putih.
Kemarin misalnya, puluhan anak bersama orang tuanya tampak asyik mandi air laut di Pantai Pasir Putih itu. Panas Matahari yang terik dan alunan musik dangdut tahun 1980-an tak mengusik keasyikan mereka bercengkerama dengan air.
Beberapa anak didampingi orang tuanya hanya berendam, beberapa yang lain asyik berenang menggunakan ban dalam mobil, dan sebagian lainnya asyik mendayung kano. Sementara agak ke tengah, pengunjung tampak menikmati "olle ollang" perahu atau sampan yang mereka naiki.
Tidak hanya di air atau di atas perahu dan kano, di daratan pun, pengunjung juga tak kalah asyik, meskipun sekadar duduk di atas tikar sambil bercengkerama menikmati suasana dan belaian angin pantai. Beberapa orang tampak tidur-tiduran beralas tikar di atas pasir di bawah rindang pohon waru.
Baca Juga:Usai Bunuh I Gusti Mirah Lestari, Nova Sandi Jual Brio Korban Rp 25 Juta di Boyolali
Nah, berikut ini 4 alasan kenapa kalian harus bekunjung ke sana:
1. Banyak wahana anaknya
Pantai Pasir Putih ini memiliki banyak wahana air. Semua sarana yang digunakan pengunjung objek wisata milik Pemerintah Kabupaten Situbondo, yang dikelola oleh perusahaan umum daerah atau perumda itu, berupa tikar, ban dalam mobil, kano, dan perahu disediakan oleh warga di sekitar pantai yang menyewakan.
Untuk ban dalam ukuran paling kecil disewakan Rp 10 ribu untuk 1 jam, ukuran lebih besar dan paling besar antara Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu. Sementara untuk sewa tikar cukup merogoh isi saku Rp 10 ribu.
Untuk sewa kano seharga Rp 30 ribu, sedangkan sewa perahu untuk ke tengah laut bertarif Rp 100 ribu. Saat naik perahu, pengunjung bisa melihat ke bawah laut karena awak kapal menyediakan fasilitas kotak kayu dengan dasar kaca. Lewat kaca dalam kotak kayu itu pengunjung bisa melihat ikan-ikan berlalu lalang atau batu karang.
Baca Juga:Tiga Desa di Situbondo Mulai Alami Krisis Air Dampak dari Kemarau Ini
Tidak hanya mencemplung ke air untuk menikmati pantai yang terletak di Desa/Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, itu. Kalau hanya masuk ke lokasi pantai, pengunjung cukup membayar Rp 10 ribu per orang tanpa dibatasi jam berkunjung.
2. Udara pantai yang meninabobokan Sebagai Terapi
Beberapa pengunjung sengaja datang hanya untuk menikmati udara pantai yang diyakini sangat bagus untuk kesehatan. Ada pengunjung dari Kabupaten Bondowoso yang sengaja datang setiap pekan sekali ke pantai berombak landai itu untuk menerapi anaknya yang sakit asma.
Terapi itu dilakukan karena dianjurkan oleh dokter yang menanganinya. Karena itu si orang tua juga sengaja datang ke Pantai Pasir Putih untuk menghirup udara pantai yang segar, dengan niat untuk kesehatan.
Pada saat pandemi COVID-19 masih banyak pasien di Situbondo, pantai yang berada di jalur utama Pulau Jawa-Bali itu dijadikan sebagai lokasi karantina. Lokasi itu memang sangat ideal untuk lokasi karantina karena jauh dari perkampungan penduduk dan memiliki pemandangan dengan udara bebas menghadap ke laut dan sinar matahari juga tertangkap dengan sempurna.
3. Tersedia banyak penginapan dan hotel
Di Pantai Pasir Putih juga banyak penginapan dan hotel yang bisa dugunakan untuk menginap. Pada masa pandemi Covid-19 lalu misalnya, hotel ini banyak disewa untuk healing dan karantina.
Sejumlah hotel yang biasanya digunakan menginap bagi pengunjung dimanfaatkan untuk menampung para pasien dan keluarga pasien yang positif terjangkit Virus SARS-CoV-2 itu.
Objek wisata Pasir Putih sempat ditutup total saat kasus pandemi COVID-19 sedang tinggi, yakni akhir 2021 hingga awal 2022. Kini Wisata Bahari Pasir Putih itu dibuka kembali dan mulai marak dikunjungi masyarakat.
4. Suasana angin malam yan syahdu
Wisatawan juga banyak yang berkunjung di malam hari untuk menikmati suasana angin malam pantai yang syahdu. Jika pengunjung ingin menginap dan bisa menikmati suasana dan angin malam di pinggir pantai, bisa menyewa penginapan dengan harga antara Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu per malam.
Biasanya di penginapan itu tidak menyediakan makanan sehingga pengunjung bisa memanfaatkan warung atau rumah makan di lokasi itu. Atau bisa juga pengunjung membawa ikan dari luar kemudian dibakar di area tersebut. Biasanya adegan membakar ikan ini lebih meriah jika malam hari dan pengunjung bermalam di salah satu penginapan. Tentu lebih nikmat lagi jika ikan yang didapat dari nelayan yang berlabuh di sekitar pantai tersebut karena ikannya masih segar.
Tidak hanya pada hari Minggu atau hari libur, objek wisata itu ramai. Pada hari-hari biasa, banyak warga masyarakat yang datang meskipun hanya menghabiskan waktu pada pagi hingga siang hari atau sebaliknya dari siang hari hingga petang. Bahkan, pada libur Lebaran pada Mei 2022, jumlah pengunjung di Pasir Putih mencapai 5.512 orang dalam sehari.