Usai Diperiksa Dittipidum, Ferdy Sambo: Doakan Istri Saya Segera Pulih dari Trauma

Hari ini, Kamis (04/08/2022), Inspektur Jenderal polisi Ferdy Sambo diperiksa Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri.

Muhammad Taufiq
Kamis, 04 Agustus 2022 | 17:36 WIB
Usai Diperiksa Dittipidum, Ferdy Sambo: Doakan Istri Saya Segera Pulih dari Trauma
Inspektur Jenderal polisi Ferdy Sambo [Foto: Timesindonesia]

SuaraMalang.id - Hari ini, Kamis (04/08/2022), Inspektur Jenderal polisi Ferdy Sambo diperiksa Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri.

Usai menjalani pemeriksaan, Ferdy Sambo membuat pernyataan untuk pertama kalinya usai peristiwa tersebut. Dalam pernyataannya itu, Ferdy meminta maaf kepada institusinya terkait peristiwa yang terjadi di kediamannya.

"Saya hadir memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri. Pemeriksaan hari ini adalah pemeriksaan yang keempat. Saya sudah memberikan keterangan kepada penyidik Polres Jaksel, Polda Metro Jaya, sekarang yang keempat di Bareskrim Polri," ujarnya.

"Selanjutnya saya juga intinya menyampaikan permohonan maaf kepada institusi terkait peristiwa yang terjadi di rumah dinas saya di Duren Tiga," katanya melanjutkan, dikutip dari timesindonesia.co.id jejaring media suara.com.

Baca Juga:6 Poin Pernyataan Ferdy Sambo ke Publik, Pakar Ekspresi Singgung Soal Maaf

Kemudian kedua, sebagai manusia Ciptaan Tuhan YME, Ferdy juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Brigadir Yoshua di rumah dinasnya tersebut.

"Semoga keluarga diberikan kekuatan. Namun semua itu terlepas dari apa yang telah dilakukan Yoshua kepada istri dan keluarga saya," ujarnya menambahkan.

Selanjutnya Ia berharap kepada seluruh pihak-pihak terkait dan masyarakat untuk terus bersabar dan tidak memberikan asumsi, persepsi, simpang siur terkait peristiwa tersebut.

"Saya mohon doa agar istri saya segera pulih dari trauma dan anak-anak saya juga bisa melewati kondisi ini sekian dan terima kasih," ujarnya.

Ferdy Sambo diperiksa sebagai saksi kasus pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Kasus ini ditangani Tim Penyidik Tim Khusus Bareskrim Polri yang dipimpin Brigadir Jenderal Polisi Andi Rian Djajayadi.

Baca Juga:Komnas HAM Siap Lapor ke Mahfud MD Jika Polri Ogah Terbuka soal Kerusakan CCTV di Rumah Ferdy Sambo

Andi Rian saat ini menjabat sebagai Direktur Pidana Umum Bareskrim Polri. Sebelum menjadi kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Indonesia, Sambo digantikan Djayadi, yang menjadi wakilnya, di posisi itu.

Sambo menduduki posisi itu pada 2019 atau setahun sebelum menjadi kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Indonesia 2020.

Jabatan ini (kepala Divisi Profesi dan Pengamanan) dikenal menjadi salah satu jabatan yang bergengsi di Kepolisian Indonesia, dan Sambo menjabat di posisi itu pada saat dia berusia 47 tahun.

Perihal pemeriksaan Sambo dilakukan di organ Kepolisian Indonesia itu dibenarkan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo. "Ya betul (diperiksa) di Dit Pidum Bareskrim," kata Prasetyo.

Tim Penyidik Tim Khusus Bareskrim Polri telah menetapkan satu tersangka dalam kasus tewasnya Brigadir Yosua di rumah dinas Sambo di bilangan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Tersangka itu adalah Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dengan sangkaan melanggar pasal 338 KUHP (pembunuhan biasa) juncto pasal 55 KUHP (ikut serta) dan pasal 56 KUHP (membantu).

Setelah penetapan tersangka, tim penyidik meminta keterangan Sambo terkait laporan polisi yang dilayangkan keluarga Brigadir J.

Jenderal bintang dua lulusan Akademi Kepolisian Indonesia pada 1994 kelahiran 9 Februari 1973 itu memenuhi panggilan penyidik, tiba di Gedung Bareskrim Kepolisian Indonesia pukul 09.55 WIB, dikawal para ajudan dan mendapat penjagaan ketat anggota Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Indonesia.

Sambo datang mengenakan seragam harian polisi, lengkap dengan semua brevet, wing, serta badge Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Indonesia yang dijahit rapi di lengan kanannya.

Walau dia dinonaktifkan dari jabatannya namun tanda pangkat bintang duanya di kedua kerah tidur seragam hariannya juga masih memakai tanda pangkat dengan lis merah, yang menandakan penyandangnya adalah seorang kepala atau komandan satuan di Kepolisian Indonesia secara definitif.

Ia telah dinonaktifkan dari jabatan kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Indonesia pada Senin (18/7) yang secara otomatis menonaktifkan dia dari jabatan kepala Satuan Tugas Khusus Kepolisian Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini