Sri Langka Nyaris Bangkrut Akibat Krisis Parah, Presidennya Kabur Sebelum Mundur

Negara Sri Langka mengalami pukulan ekonomi hebat hingga menyebabkan krisis parah. Demontsrasi besar-besar dilakukan warganya menuntut pemulihan ekonomi pemerintahnya.

Muhammad Taufiq
Rabu, 13 Juli 2022 | 13:05 WIB
Sri Langka Nyaris Bangkrut Akibat Krisis Parah, Presidennya Kabur Sebelum Mundur
Warga Sri Langka menghadapi krisis berat negaranya [Foto: ANTARA]

SuaraMalang.id - Negara Sri Langka mengalami pukulan ekonomi hebat hingga menyebabkan krisis parah. Demontsrasi besar-besar dilakukan warganya menuntut pemulihan ekonomi pemerintahnya.

Video-video beredar aksi demonstrasi ribuan warga menggeruduk istana Presiden Gotabaya Rajapaksa dan rumah pribadinya. Massa memprotes pemerintah dan menuntut presiden mundur.

Sementara itu Presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari negara itu pada Rabu pagi beberapa jam sebelum dia akan mengundurkan diri dari jabatannya. Demikian disampaikan dua narasumber kepada Reuters.

Rajapaksa rencananya akan mengundurkan diri di tengah protes yang meluas atas langkah penanganannya terhadap krisis ekonomi yang menghancurkan Sri Lanka.

Baca Juga:Presiden Sri Langka Gotabaya Rajapaksa Mengundurkan Diri

Rajapaksa, istri dan dua pengawalnya pergi dengan pesawat Angkatan Udara Sri Lanka, kata seorang pejabat imigrasi kepada Reuters.

Seorang sumber pemerintah mengatakan Rajapaksa berangkat ke Male, ibu kota Maladewa. Presiden Sri Lanka itu kemungkinan besar akan melanjutkan perjalanan ke negara Asia lainnya dari sana, kata sumber itu.

Pejabat imigrasi mengatakan pihak berwenang berdasarkan hukum tidak dapat mencegah presiden yang masih menjabat untuk meninggalkan negara itu.

Rajapaksa akan mengundurkan diri sebagai presiden pada Rabu untuk memberi jalan bagi sebuah pemerintah persatuan di Sri Lanka, setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu kediaman resminya dan perdana menteri negara itu pada Sabtu (9/7) untuk menuntut penggulingan mereka.

Presiden Rajapaksa belum terlihat di depan umum sejak Jumat (8/7). Sementara Parlemen Sri Lanka akan memilih penggantinya pada 20 Juli.

Baca Juga:Viral Demonstran Sri Lanka Duduki Istana Presiden: Nyemplung di Kolam Renang, Serbu Serta Memasak di Dapur

Keluarga Rajapaksa, termasuk mantan perdana menteri Mahinda Rajapaksa, telah mendominasi politik negara berpenduduk 22 juta jiwa itu selama bertahun-tahun. Sebagian besar warga Sri Lanka menyalahkan mereka atas masalah yang terjadi saat ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini