SuaraMalang.id - Jemaah Calon Haji (CJH) asal Kota Malang berinisial Y melaporkan direktur perusahaan perjalanan haji dan umrah, S karena gagal berangkat haji tahun ini.
Pelapor merasa ditipu hingga membuatnya rugi ratusan juta Rupiah.
Y menjelaskan, bahwa Ia dan CJH lainnya terlantar di salah satu penginapan di daerah Tangerang, Banten selama berhari-hari.
"Saya bersama jemaah lain sejak 26 Juni sampai 6 Juli 2022 di penginapan tanpa ada kejelasan keberangkatan," ujarnya, Jumat (8/7/2022).
Baca Juga:Jelang Wukuf, Pos Kesehatan Arafah Rawat 33 Jemaah Haji yang Alami Masalah Kesehatan
Padahal, ia mengaku bahwa telah dijanjikan oleh S bakal berangkat haji furoda pada tanggal 28 Juni 2022 lalu.
Namun, kepastian tersebut tak ada titik temu. Pihak travel pun terus berkilah, seperti halnya beralasan bahwa visa masih belum keluar.
"Sempat ada pengumuman mau berangkat. Tanggal 28 Juni kita siap-siap tapi katanya visa belum keluar. Semua pengumuman di grup. Kita disuruh menunggu, akhirnya sampai tanggal 29 Juni gak ada kabar," ungkapnya.
Ia juga menceritakan, selama selang waktu para jamaah berada di penginapan di daerah Tangerang, sempat dimintai uang biaya tiket sebesar Rp 32 juta hingga dimintai uang biaya visa per orang Rp 55 juta.
"Jamaah ada yang transfer sendiri-sendiri mungkin biar visa cepat keluar cepat berangkat. Tapi yang Rp 32 juta, karena dari agen yang mendampingi di kembalikan. Terus ada tambahan biaya Rp 55 juta, kita panik karena sudah gak punya uang. Kalau kita gak setor itu, gatau yang jamaah lainnya," kata Y yang berencana haji bersama dengan 5 anggota keluarganya.
Baca Juga:Dehidrasi dan Kelelahan karena Cuaca Panas Mengintai Jemaah Haji di Arafah
Y mengatakan, CJH yang berasal dari wilayah Malang diketahui sebanyak 67 orang. Semuanya juga gagal berangkat.