Kasus Pertama Cacar Monyet, Turki Isolasi Warga dan Lacak Kontak Erat

Virus cacar monnyet tersebut sejauh ini ditemukan di lebih dari 50 negara baru --di luar negara-negara di Afrika, yang tidak menganggap penyakit itu sebagai endemi.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 30 Juni 2022 | 20:20 WIB
Kasus Pertama Cacar Monyet, Turki Isolasi Warga dan Lacak Kontak Erat
Ilustrasi Cacar Monyet di Turki. (Pixabay.com/TheDigitalArtist)

SuaraMalang.id - Kasus pertama cacar monyet terdeteksi di Turki. Otoritas setempat langsung mengisolasi pasien bersangkutan dan melakukan pelacakan kontak erat.

"Turki telah mendeteksi kasus pertama cacar monyet, yang dialami seorang pasien berusia 37 tahun dan saat ini berada dalam isolasi," kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca, Kamis (30/6/2022).

Pasien tersebut, lanjut dia, memiliki masalah imumitas.

"Cacar monyet sudah terdeteksi pada salah satu pasien kita. Pasien tersebut berusia 37 tahun dan memiliki masalah sistem kekebalan," tulis Koca di Twitter.

Baca Juga:Cacar Monyet Mengancam Perempuan Hamil dan Anak-anak

Ia menegaskan, bahwa pasien diisolasi dan tindak lanjut sedang dijalankan untuk melacak orang-orang yang kemungkinan melakukan kontak dengan pasien tersebut. Sejauh ini, tidak ditemukan kasus lain cacar monyet.

Virus tersebut sejauh ini ditemukan di lebih dari 50 negara baru --di luar negara-negara di Afrika, yang tidak menganggap penyakit itu sebagai endemi.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus cacar monyet juga sedang meningkat di negara-negara itu. Sejalan dengan itu, WHO mengimbau mereka untuk meningkatkan pengujian.

Sejak penyakit itu mulai muncul pada Mei, sudah 3.400 kasus cacar monyet yang terdeteksi, sebagian besar di Eropa di kalangan pria yang melakukan hubungan intim dengan sesama jenis, menurut data WHO.

Selain itu, ada lebih dari 1.500 kasus dan 66 kematian tahun ini di negara-negara tempat wabah itu biasa menyebar.

Baca Juga:Cegah Cacar Monyet, Masyarakat Diimbau Masturbasi pada Jarak 180 cm Ketimbang Seks Kontak Fisik

Pekan lalu, WHO memutuskan bahwa penyakit itu belum dianggap sebagai keadaan darurat kesehatan --tingkat tertinggi kewaspadaan versi badan tersebut. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini